Minggu, 26 September 2010

Silakan Melibas Lubang

Enggak ada pilihan lain kalau mendadak ada lubang, monggo dilibas aja. Ini pilihan jelek buat motor. Minimal mungkin pelek bisa speleng sewaktu menghajar lubang. Mau pilih mana, motor selamat, tapi badan cedera atau ada bagian tunggangan yang cacat, tapi badan selamat? 


Itu dilakukan jika cara lain seperti mengelak dengan zig-zag berisiko kecelakaan tinggi. Terutama di jalan yang padat kendaraan. Metode zig-zag yang nggak 'mulus' bisa dihajar kendaraan dari belakang. Fatal akibatnya lantaran gerakan motor pindah mendadak.

"Meski pilihan buruk melibas lubang, secepat mungkin ada gerakan respon pengendara untuk mengurangi risiko kecelakaan," ujar Anggono Iriawan, Safety Riding Instructur PT Astra Honda Motor.

Gerakan mendadak karena ada area yang hancur di jalanan, ingat aja seperti pembalap grasstrack. Bukan berarti sampeyan berubah langsung jadi pembalap cakar tanah. "Badan mesti diangkat sedikit ke belakang. Terus kuatkan posisi lengan," kata Anggono yang berkantor di kawasan Tipar Cakung, Jakarta Utara.
Posisi badan yang sudah diangkat secepat mungkin mengendurkan gas dan sebisa mungkin sedikit menggunakan rem depan. "Jangan pas masuk lubang motor direm. Motor bisa nungging. Soalnya bagian depan sudah lebih dalam dibanding bagian belakang," kata Anggono.

Mesti diingat bro, posisi tangan yang diperkuat juga enggak boleh kaku. Gerakan tangan kudu mengikuti irama jalan yang berlubang. Sembari badan menjaga stabilitas motor.
LUBANG VERSUS PELEK
Waspada sama diameter pelek yang digunakan. Melewati lubang lebih besar akan fatal kalau antisipasinya salah. Seperti tulisan di atas yang salah saat mengerem pas di lubang.
    
Makanya, sebaiknya jangan asal libas. Sadar ada lubang dan masih bisa bereaksi. Ada waktu untuk memutuskan. Nantinya badan dan motor bisa selamat. Tentunya lubang yang sudah terlihat dari jarak tertentu. "Hindari sambil mengurangi kecepatan dan ngerem. Tentunya sambil lihat kondisi," jelas Anggono Iriawan. 
BIJI YANG GOYANG
Tentunya biji mata yang bergerak membaca kondisi jalan. Apalagi, kecepatan tinggi ditambah lubang yang makin banyak betebaran setelah hujan mengguyur. Fokus biji mata akan bergerak cepat ke lubang serta melihat kondisi di sisi kanan-kiri motor. "Arah pandangan ke aspal diagonal. Jadi bukan kepala yang bergerak," beber Rizki Mario, Instruktur Safety Riding PT Yamaha Motor Kencana Indonesia, Jakarta.
    
Makanya, posisi badan dan kepala tegak. Horison alias pandangan jadi lebih jauh. Sehingga bisa memantau kondisi jalan dengan jangkauan lebih luas. Tentunya posisi mesti serileks mungkin agar enggak gampang lelah. Sehingga lubang bisa dideteksi lebih cepat dan antisipasi bisa dilakukan tanpa mendadak.
KELAS JALAN
Bicara jalan, perlu diketahui kalau jalan juga memiliki kelas. Itu ditetapkan Pemerintah dalam pasal 11 bab IV PP No. 43/1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.

Jalan kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton.

Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar  tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton.

Jalan kelas IIIA, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

Jalan kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

Jalan kelas III C, yaitu jalan lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 mm, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.
Sumber : Motor Plus Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar