Rabu, 22 September 2010

Pantau Lalin Berbasis Iptek

3088alat-dlm-bentuk-tower.jpgPerhatian buat pengendara motor yang suka slonong boy di jalan protokol Jogja. Apalagi biker suka terabas rambu lampu lalu lintas, terutama saat pak polisi sedang tidak di tempat. Sampeyan dipastikan akan tetap kena tilang. Priitt...!

Kenapa gitu? Sebab Departemen Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), belum lama ini pasang CCTV untuk memandu dan mengawasi kepadatan lalu lintas. Jadi, bukan cuma pengendara motor, mkaum mobilis juga bisa dipantau.

"Diperlukan manajemen transportasi yang bisa digunakan sebagai pengatur dan memantau keadaan lalu lintas kapan saja," buka Drs. Rudhy Russanto, Kasie Rekayasa Lalu Lintas Departemen Perhubungan DIY.

Alat ini beroperasi menggunakan gelombang radio dan wireless hingga efektif untuk mengatur dan memantau keadaan lalu lintas di sebuah wilayah. Walau masih uji coba, alat ini sudah ditempatkan di lima titik jalan paling padat. Yakni, di perempatan Jombor Jl. Yogya- Magelang, dipertigaan Sambilegi atau Jl. Laksda Adisucipto berikutnya dipertigaan Universitas Islam Indonesia (UII). Kemudian diperempatan Tugu Yogyakarta dan terakhir di perempatan Mirota atau selatan Universitas Gajah Mada (UGM).

“Masing-masing penempatan awal ini untuk mengawasi tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi,” ungkap pria ramah ini.

"Semua tujuan sama, yaitu memantau dan mengatur keadaan lalu lintas dalam kota dan yang keluar masuk dari kota lain. Dan alat ini sangat efektif," kata Rudhy bersemangat.

Dari pantauan Em-Plus yang diberi kesempatan menyaksikan langsung kondisi lalu lintas dari ruang monitor Dephub DIY, Jl. Babarsari, No.30, Sleman-Jogja, di layar komputer server terlihat jelas suasana lalu lintas yang padat. Walaupun gambar belum begitu sempurna, karena masih menggunakan gelombang frekuensi radio.

"Tahap berikutnya frekuensi akan kami ganti dengan fiber optic supaya gambarnya lebih tajam dan akan dipasang di setiap sudut jalan utama dan bisa dipantau dari pos-pos polisi terdekat ataupun dari server yang sudah ditentukan." terang pria berkacamata ini.

Alat ini sendiri berupa tower kecil yang didalamnya sudah dilengkapi alat-alat pendukung seperti kamera, antena dan transponder yang dipasang berdekatan dengan pos polisi.

Selain memudahkan pengamanan atau pengawasan alat. Juga nantinya untuk menghemat biaya pemasangan. "Kedepannya bisa kerja sama dengan pihak manapun termasuk Kepolisian demi kemajuan bersama di bidang lalu lintas," kata Rudhy.

Penulis/Foto : Riyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar