Sabtu, 25 September 2010

BIAR NGGAK SUMBANG

Untuk dongkrak performa motor harian, pilihannya ganti knalpot racing atau bobok jeroan knalpot standar. Keduanya sama-sama meracik pipa pelepas gas buang hingga memiliki dimensi lebih besar. Terutama tabung silencer yang berfungsi mengatur turbulensi gas buang.Namun kiat ganti knalpot racing atau belek alias bobok pipa buang ada konsekuensinya. Suara yang dihasilkan pasti lebih keras juga berisik daripada yang versi standar. Sehingga butuh peranti tambahan berupa peredam agar nadanya tidak sumbang atau fals. Ini bikin berisik.

“Knalpot racing harian yang ada di pasaran biasanya sudah dilengkapi peredam di dalam silencernya. Sama seperti motor harian. Cuma kepadatan serat peredam dan material yang dipakai di dalam knalpot racing nggak tahu pasti. Makanya ada knalpot racing bersuara merdu, ngebas juga cempreng,” beber Harry Noprian, mekanik Harry Motor HMTC di Jl. H. Naman, Pondok Kelapa IIB, Jakarta Timur.

Ditambahkan Harry, rata-rata knalpot 4-tak model standar, racing atau bobokan memiliki suhu lebih panas. Wajar saja kalau busa peredam yang ada di dalam silencer gampang terbakar. Selain itu juga, ada juga yang terlepas keluar.Berbeda bila pasang busa peredam di dalam knalpot mesin 2-tak. Peranti ini lebih tahan lama dan tidak mudah terbakar karena ada pelumas hasil dari sisa gas buang yang dikeluarkan. Makanya begitu busa peredam mesin 4-tak mulai tipis, biasanya bersuara lebih keras dan tidak enak didengar.5602aneka-glass-wol-adib-2.jpg

Lain lagi knalpot bobokan yang terpaksa harus menambah peredam. Pasalnya sekat dan pipa di dalam silencer asli sudah dibikin renggang atau dipisah, dengan maksud agar turbulensi baru dapat meningkatkan performa motor. Dan biar nggak bising, di dalam juga sudah diselipkan busa atau serat khusus yang berfungsi sebagai peredam suara.

Orang gampang menyebut busa peredam dengan nama glasswool walaupun yang beredar di pasaran, tipe dan harganya beraneka ragam. Dari benderrol murah sampai mahal banyak tersedia di toko onderdil, dengan konsekuensi daya tahan dari peranti peredam suara itu.

“Paling murah dan mudah didapat glasswool. Serat peredam ini ada yang berwarna kuning juga putih. Dengan harga kisaran Rp 3.000 sampai 5.000 per pack,” lanjut Harry yang biasa meracik motor balap dan racing harian.

Hanya saja saat menerapkan glasswool model ini di knalpot dibutuhkan kehati-hatian. Pasalnya pecahan serbuk dari serat nggak bikin nyaman, terutama bila nyentuh tangan atau badan akan timbul gejala gatal.Tapi kalau mau aman dan tidak bikin sesak ketika tidak sengaja terisap paru-paru. Di pasaran juga tersedia produk aftermarket yang dilego sekitar Rp 15-25 ribuan per pack. Ada merek Daytona, MCC dan lainnya. Kelebihannya juga tidak mudah terbakar bila suhu mulai panas.

Selain glasswool, pilihan lain busa peredam juga bisa memanfaatkan lembaran serat kaca bahan untuk bikin fiberglass. “Serat kaca yang dijual lebih mahal dari glasswool, yaitu seharga Rp 9.000 per/kg juga tidak bikin nyaman,” timpal Kunto Hayadi, mekanik HKR Custom.Namun keunggulan dari serat kaca lebih tahan lama dari glasswool yang kebanyakan dipakai sama pemilik motor bila dipasang lebih rapat. Pasalnya serat kaca lebih tahan panas, meskipun kekurangan dari serat ini serbuknya gampang terbuang bila mesin sering digeber.Pilihan lain dari peredam suara knalpot, Kunto biasanya memanfaatkan steelwool atau serat besi yang dibikin bergumpal-gumpal. Sekilas bentuknya mirip alat pencuci piring dari bahan serat stainles steel.

Cuma sayangnya produk seharga Rp 35 ribuan ini termasuk masih sulit didapat lantaran hanya ada di toko tertentu. Bahkan ketebalan steelwool yang dijual pun punya ukuran. Ada yang versi halus, juga ada yang kasar.

“Kelebihan serat besi ini selain dapat meredam suara juga tidak mudah abis terbakar atau terbuang keluar. Kalau dipakai, juga bisa tahan tiga kali lipat dari glasswool. Kelemahannya cuma kalau dipasang terlalu lama di dalam silincer dan tidak diganti, kemungkinan akan muncul karat. Tapi bisa dipastikan tidak bakal habis,” imbuh Kunto yang buka gerai di Jl. Cipete Dalam II, No. 18, Jakarta Selatan.

BISA MEREDAM PANAS

5603aneka-glass-wol-adib-3.jpgTugas utama busa peredam atau umum disebut glasswool memang untuk meredam suara hasil pembakaran. Namun tingkat kebisingannya sangat tergantung dari ketebalan, kerapatan dan daya tahan dari material busa peredam itu.

Oleh sebab itu, glasswol yang memiliki material lebih bagus dan tahan lama biasanya memiliki kelebihan daripada busa peredam model biasa. Yang pasti suara juga tidak bising. Lalu dengan metarial lebih bangus, biasanya bagian luar dan dalam pelat silencer knalpot jadi tidak mudah panas.

"Sebab kalau panas berlebihan, kemungkinan akan mengganggu kostruksinya akibat terjadi pemuaian. Dan bila memuai, kemungkinan besar akan mempengaruhi turbulensi di dalam perut knalpot,” beber Nurdin Fajar Hidayat alias Udin, mekanik Elza Motor di Jl. Lebak Bulus Raya No. 111, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang sering dapat order bobok knalpot.

AWET PAKAI KARBON KEVLAR
5604aneka-glass-wol-adib-4.jpg
Dari semua produk busa peredam atau glasswool yang ada di pasaran, rata-rata memang masih memiliki kekurangan. Di antaranya masih ada yang mudah terbakar, tidak nyaman dipakai, mudah terlepas dari pipa selongsong sampai timbul karat bila menggunakan material besi.

Tapi, kalau enggak mau repot gonta-ganti glasswool atau mau pakai sepanjang masa, Kunto Hayadi mekanik HKR Custom di Cipete Dalam II, Jakarta Selatan, menyarakan untuk memakai bahan serat karbon kevlar atau serat kaca halus yang sudah dianyam rapi dan rapat.

Kata Kunto lagi, keunggulan peredam model ini celahnya lebih rapat, tidak mudah terbakar. Juga mampu meredam panas tinggi, tidak mudah lepas dari sangkar apalagi kena serang karat. "Cuma memang harganya lebih mahal dari yang biasa lantaran dijual per lembar,” tegas Kunto.

Penulis/Foto : Kris/Adib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar