Kamis, 24 Maret 2011

Safety Riding

Tetap Di Zona Nyaman, Hindari Zona Kritis


Pastikan dalam kondisi zona nyaman
Dalam keselamatan berkendara ada sebuah klasifikasi keselamatan berkendara berdasarkan kondisi atau situasi jalan serta persepsi pengendara. Gampangnya diistilahkan dengan zona atau ambang jarak antar kendaraan yang membedakan bentuk-bentuk reaksi atau tipe respon yang diperlukan sebagai antisipasi atas keselamatan.

Menurut Ahmad Yani, dari Direktorat Keselamatan Transportasi Kementerian Perhubungan ambang batas itu didasarkan pada pemikiran waktu reaksi manusia berdasarkan kemampuan psikomotorik rata-rata yaitu 1 detik. “Dan waktu rata-rata yang diperlukan mesin kendaraan untuk menurunkan putarannya ke tingkat yang paling rendah pada kecepatan normal di kondisi jalan normal,” tegasnya.

Angka waktu normal itu menurutnya, 3 detik. Karenanya ketersediaan waktu yang lebih dari 3 detik akan memberikan kesempatan bagi pengendara untuk mengantisipasi untuk menghindari kecelakaan. “Rentang waktu sepanjang ini disebut anticipation time. Sedangkan ketersediaan waktu yang kurang dari 4 detik hanya akan memberikan satu kesempatan bagi pengemudi untuk bereaksi secara tepat agar dapat terhindar dari kecelakaan atau tidak ada kesempatan sama sekali,” kata pria yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Barat, No. 8, Jakarta Pusat.

Rentang waktu sependek ini disebut reaction time. Dengan perbedaan rentang waktu ini dapat diklasifikasikan zona dan tipe respon yang diperlukan untuk menghindari kejadian. Pertama Zona Nyaman. “Dalam zona ini pengendara punya keluasaan merespon segala bentuk kejadian di mana tersedia waktu cukup untuk menghindari atau menjauh dari kemungkinan kecelakaan,” sebut bapak ramah ini.

Kedua Zona Aman. Yakni tersedia waktu yang cukup bagi pengendara untuk menguasai kendaraan dan situasi jalan. Sehingga tidak menyebabkan atau terlibat dalam kecelakaan,” katanya.

Terakhir Zona Kritis, di mana hanya tersedia waktu yang kurang dari 4 detik bagi pengendara untuk bereaksi secara tepat. “Reaksi yang salah atau ragu-ragu dapat menyebabkan kecelakaan. Terjadi atau tidaknya suatu kecelakaan pada zona sangat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti cuaca, kondisi jalan, beban kendaraan, daya kerja komponen kendaraan
yang vital,” analisisnya.

Dalam konsep safety ini pengendara harus mempertahankan diri untuk berada pada zona nyaman atau sekurang-kurangnya
pada zona aman, karena kelengahan atau pun kelalaian akan menyebabkan pengemudi masuk ke dalam zona kritis.

Pada kecepatan rendah sekalipun, pengendara dapat masuk dalam zona kritis. Tapi tetao tergantung pada situasi jalan. Kondisi zona kritis ini bisa disebabkan karena penggunaan telepon genggam, melihat-lihat sekeliling saat berkendara, mengantuk dan lainnya. Karena itu, selain waktu antisipasi dan waktu reaksi, kondisi pengendara juga mempengaruhi di dalam posisi zona manakah brother berada.
 (motorplus-online.com)

Safety

12 Musuh Skubek, Dari Parkir Sampai Kereta!

Matik memang mudah. Tapi dengan mudah membahayakan pengendaranya. Istilahnya, manis-manis jambu. Semanis-masnisnya jambu, awas gigit bijinya. Kreeeek...

ANGGAP ENTENG.
Naik skubek, tinggal gas. Justru di sini, bahaya mengintai. Bermodalkan mahir main sepeda, skubek yang tinggal buka throtle dan tekan rem. Perasaan anggap gampang ini, musuhnya skubek. Baru mahir dikit, sudah coba-coba ngebut. Salah dikit, ya cium tanah dan cium pantat mobil.


 Anak-anak ancam di depan rel kereta (kiri). Libas lubang bikin pecah ban (kanan)
 
ANAK-ANAK MAIN GAS.
Ini kerap terjadi. Terutama skubek yang sedang menunggu di sisi kanan atau kiri rel kereta, bikin nyawa melayang. Kejadiannya sederhana. Si pengguna bawa anak yang ditempatkan di depan. Jelang kereta lewat, tak terduga si anak buka gas yang bikin skubek meluncur ke rel. Di saat yang sama, kereta menghantam mereka. 

BUKA-TUTUP THROTTLE.
Perilaku memainkan irama gas di bebek atau sport, jadi musuh skubek. Karena dianggap main buka gas aja, tanpa pindah gigi, jadinya buka gas ngawur. Efeknya bahan bakar boros dibanding atur irama rpm.  

MENGEREM WAKTU HUJAN. 
Hujan saat aspal basah, rival berat skubek. Tanpa engine brake, skubek mengandalkan pengereman. Jika mengerem terlalu keras, kedua roda mudah terkunci. Padahal, pengereman dan engine brake bersamaan paling aman saat hujan.

BOROS PERANTI CIET.
Pengeluaran yang terhitung cepat dilakukan salah satunya peranti ciet alias rem. Pengereman tanpa dibantu engine brake bikin kampas rem cepat abis. Di awal munculnya skubek bisa setiap 5.000 km mengganti rem belakang.  

TURUNAN CURAM.
Turunan yang tajam, apalagi pas hujan atau jalanan berpasir mengancam penunggang skubek. Pakai sport atau bebek, tinggal diatur kerja sama engine brake dan pengereman manual. Pakai skubek harus hati-hati. Pengereman harus lembut dan teratur.

LUBANG DI JALANAN.
Diameter roda skubek yang kecil jadi ancaman sewaktu melibas lubang. Sering dialami pengguna skubek yang pecah ban mendadak setelah melewati jalan berlubang, meski kecepatannya rendah.

SOKBREKER TABUNG ATAS.
Ingin pasang sokbreker tabung malah jadi musuh bodi skubek. Tabung sok di atas akan mengerbankan badan skubek dicoak. Masalahnya, bodi skubek sendiri dibikin lebih lebar.



 Turunan tajam licin atau berpasir main rem lembut (kiri). Oli girboks males di cek bahaya (kanan).
 
DEBU JALANAN.
Kalau kawasan jalan yang sering dilewati berdebu, hati-hati buat pemilik skubek. Debu jadi musuh utama filter CVT. Jika dibiarkan, udara sulit menembus filter. Mampet. Efeknya, terjadi  panas berlebihan di CVT dan komponen jadi lebih cepat aus.

CAIRAN BIKIN SELIP.
Jangan main-main sama pembersih puli atau belt di CVT skubek. Cairan yang mengandung  pelumas yang disemprotkan ke  CVT, bisa bikin selip. Motor jalan di tempat. Makanya, alkohol jauh lebih aman untuk dijadikan pembersih. 

MALES NGECEK OLI GIRBOKS.
Di skubek bukan cuma ganti oli mesin, tapi juga diikuti oli girboks. Jangan malas mengecek pelumas gir belakang skubek. Kalau lupa dicek, gigi gir akan cepat aus. Kerusakan ini mudah merembet ke komponen lain di sekitarnya. 

PARKIRAN TANPA KEAMANAN.
Terakhir, musuh skubek yang di tempat parkir. Parkiran tanpa pihak keamanan, bisa dengan mudah skubek pindah tangan. Dicuri. Modus dasar kriminalitas, semakin laris suatu barang semakin tinggi tingkat pencuriannya.  (motorplus-online.com)

Safety Riding

Gesture Pengendara, Membaca Lawan Hindari Bencana


 Anggap 'lawan' berbahaya
Makin tinggi  jam riding biker, makin tajam daya prediksi hadapi bahaya. Ia seakan punya indra keenam untuk mengendus bahaya dan berpikir cepat menghindarinya. ”Masalahnya kemampuan itu berhubungan dengan waktu. Makin lama dan intens ia riding, makin tajam. Tidak bisa sertamerta dapat begitu saja,” kata Aqui dan Wawan, biker yang doyan turing.

Percepatan untuk punya kemampuan itu tentu bisa diusahakan. Lewat sharing pengalaman, biker pemula bisa saja mendapatkan daya prediksi ini. Walau bukan persoalan kemampuan indra keenam tapi, daya prediksi bisa dilihat secara logika.

Yuk kita share berdasarkan pengalaman brother di jalan. ”Kita perlu mengasah ketajaman panca indra terutama membaca gerak-gerik sesama pengendara,” bilang Uwew ’The Doctor”, mahasiswa yang aktif sebagai stunt rider.

Rata-rata mereka sepakat bahwa sebagai rider harus menganggap bahwa pengendara lain itu ceroboh, sulit ditebak manuvernya bahkan sangat tidak berpengalaman. Dari penilaian itu, mereka punya kewaspadaan ekstra untuk menyalip ataupun berhadap-hadapan dengan pengendara lain.

Kewaspadaan ini menimbulkan daya prediksi yang lebih tajam. ”Berpikir pada kemungkinan terburuk adalah kunci,” tambah Djumenk, pegawai kontaktor yang riding bolak-balik Condet-Cikupa naik Yamaha Scorpio.

Baginya, daya prediksi berkutat pada imajinasi terkonsep akan hal-hal kemungkinan celaka. MOTOR Plus dapat inti pembicaraan mereka. Misal saat berpapasan dengan motor lain, kita wajib berpikir kalau orang itu tidak mungkin mengalah, ia ceroboh dan punya daya refleks buruk. Dengan penilaian itu, kita bisa melakukan prediksi dan menghindari tabrakan. 

Dalam situasi mendahului motor lain, lihat sekeliling, jika ada ruang kosong, lebih baik tidak terlalu dekat dengan motor yang akan didahului. Anggap saja, ia bakal bermanuver mendadak hingga kita punya ruang menghindar.

Ini disebut intuisi atau daya prediksi yang punya landasan logika. ”Mendahului ibu-ibu apalagi yang sedang membonceng anak kecil misalnya. Rata-rata mereka berjalan agak ke tengah dalam kecepatan relatif pelan.

Untuk mendahului mereka, jangan sekali-kali  memprovokasi dengan klakson atau terlalu dekat. Kebanyakan akan panik, jalan zig zag dan membahayakan. Paling baik jika kita menghindar sejauh mungkin dan baru kemudian mendahului dengan terlebih dahulu melihat keleluasaan ruang yang ada.

Dari pengalaman brother yang punya jam terbang tinggi, membaca lawan bisa dilihat dari gesture mereka. ”Lama kelamaan kita bisa ngeh dilihat dari posisi dan gesturenya di motor adalah rider expert atau pemula. Saya setuju jika kita menganggap pengguna jalan lain bukan expert dalam benak kita. Dengan begitu kita lebih waspada dan berhitung pada segala kemungkinan,” tambah Soni ‘Item’, pekerja bermotor.

Saat menyalip kendaraan besar, pengendara harus memiliki prediksi kemungkinan ia mengubah jalur karena ada hambatan di depan.

Dan yang lebih penting lagi, kita juga harus mampu memprediksi kemampuan sendiri. Tentunya ini berkaitan dengan refleks dan  kemampuan dalam mengendalikan motor. Prediksikan diri pada poin terendah kemampuan tadi dan besarkan tingkat kewaspadaan. Dengan begitu, rider akan selalu memposisikan diri sebagai orang yang selalu menghitung bahaya. (motorplus-online.com)

Safety Gear

Knox Handroid Dijual di Indonesia! Harga Rp 2,8 Jutaan

Beberapa waktu lalu sempat membahas sarung tangan Knox Handroid. Bentuknya yang futuristik seperti pelindung tangan robot membuat produk asal Inggris ini diminati banyak orang, termasuk biker Indonesia.

Eh, tanpa disangka ternyata safety gear ini sudah dijual di sini lho! Salah satu penjualnya adalah Juragan Helm, gerai helm yang mangkal di Jl Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Yang menarik dari Knox Handroid ini adalah pelindung jari yang disebut "live exoskeleton". Awalnya sempat terpikir bahwa exoskeleton ini akan mengganggu pergerakan tangan. Tapi ternyata tidak, pelindung ini dapat bergerak maju mundur mengikuti pergerakan jari!

Sarung tangan ini dilengkapi teknologi Scaphoid Protection System (SPS) yang berupa plastik keras di telapak tangan bawah. "Pelindung ini berfungsi sebagai slider ketika tangan menghantam aspal." kata sang owner Juragan Helm, Agus Hermawan.

Selain fitur safety, Handroid juga punya BOA lacing system sebagai mekanisme pengunci. Jauh lebih efektif dibanding sarung tangan biasa yang menggunakan velcro sebagai perekat. Selain itu bagian telapak tangan terbuat dari kulit Kangguru yang tipis untuk feeling genggaman lebih baik.

Agus membanderol sarung tangan futuristik ini dengan harga Rp 2,8 juta. Walaupun termasuk kasta high end, Knox Handroid bisa dibilang cukup laris. "Sudah terjual 10 pasang lebih." Katanya. Padahal Juragan Helm belum genap sebulan memasarkannya.

Larisss Manisss! (motorplus-online.com) 

JuraganHelm
Jl. Panjang no. 16, Arteri Kebon Jeruk. Jakarta Barat
0815 1899 889

Suzuki Motorcycle Club (SMC)

Suzuki Gelar Jambore Klub Regional di Jakarta dan Malang!

 
Suzuki Motorcycle Club (SMC) kembali menggelar aktifitas kumpul-kumpul klub Suzuki di tahun 2011. Bertajuk "Regional Suzuki Motorcycle Club Jambore 2011," acara ini akan dilangsungkan pada tanggal 26-27 Maret mendatang.

Jambore regional ini dipusatkan di dua sekaligus. Region Barat (Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera) akan bertempat di Ragunan, Jakarta dan untuk region timur (Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Lombok, Sumbawa, Makassar, Irian , Ambon dan Kalimantan) dipusatkan di GOR Ken Arok Malang.

Jambore ini akan dihadiri oleh tidak kurang dari 200 klub Suzuki di masing-masing regional atau total 400 klub dengan total target peserta sejumlah 2.000 biker dari hampir 600 klub yang terdaftar di seluruh Indonesia.

Kabar dari realese yang dikirimkan SMC, event ini akan diramaikan dengan berbagai macam kegiatan, Mulai dari fun race, berbagai macam lomba rakyat dan games, diskusi Suzuki Club, api unggun, kontes modifikasi dan pada puncak acara akan dilakukan “Janji Brotherhood Suzuki”.

Wah, akhir pekan ini bakal seru nih! (motorplus-online.com)

Tanda Nomor Kendaraan Bermotor

Plat Nomor Perlu Di Ubah, Kurang Aye Catching!

  Masih dibuat sembarangan

Sekarang ini aparat kepolisian gencar menertibkan segala hal yang berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas. Untuk urusan pelat nomor polisi atau nopol misalnya, brothers jangan lagi kreatif memodifikasi pelat nomor. Karena ente bakal ditilang dan didenda atas ’nafsu’ kreatif ini berdasarkan Pasal 280 Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Seperti dilansir dari situs Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang ditetapkan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) dipidana dengan kurungan 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000 (Lima ratus ribu rupiah).

Berdasarkan data dari Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, sepanjang Januari 2011 ada 1.342 pelanggar ketentuan pemasangan pelat nomor kendaraan. Tahun lalu, jumlah pelanggaran serupa mencapai 14.572 kasus.

“Pelat nomor sudah diatur, untuk motor ukurannyua 250x105 mm dan pada sudut kanan atas dan sudut kiri bawah terdapat tanda khusus cetakan lambang Polisi Lalu Lintas; sedangkan pada sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri ada tanda khusus cetakan Ditlantas Polri,” ungkap Kombes Boy Rafli Amar, Kabagpenum Mabes Polri.

Dalam mendesain TNKB ini pihak kepolisian sudah memperhitungkan segala aspek termasuk soal safety. “Pada dasarnya, TNKB ini harus mudah dan jelas terlihat,” tegas Boy Rafli Amar lagi.  

Gebrakan ini layak jadi pujian. Tapi namanya rakyat biker, masukan tetap penting. Di jalanan, banyak brother  memodifikasi pelat nomornya dengan berbagai pertimbangan.

Selain daya kreasi yang  memang membludak, keinginan untuk tampil lebih estetis juga jadi bahan pertimbangan.  Malah di antara mereka ada yang lebih dalam lagi yakni menganggap pelat nomor resmi kepolisian kurang eye cacthing dan greget di soal estetika desain.

Edi Setiadi Putra, juri MOTOR Plus Award dan dosen FSRD Itenas Bandung,  sangat concern soal desain TNKB. ”Terus terang di sisi desain pelat nomor Indonesia tak sebaik nagara maju lain. Malah, desain motor yang sudah dipikirkan R&D pabrikan, akan mengalami ’kemunduran’ estetika saat sudah dipasangi pelat nomor. Terus terang jadi terlihat lebih jelek saat sudah dipasangi pelat nomor. Ini dilihat dari kacamata desain,” jelas Edi.

Nomor polisi sepeda motor kita pada   dasarnya sudah dirancang sistematis, sehingga tidak terjadi kemungkinan terjadi nomor ganda atau nomor yang salah. Pemberian nomor berdasarkan pengaturan huruf tertentu sebagai tanda wilayah dan daerah.

Polisi kita merancang dengan sangat sederhana, praktis dan efisien yakni keterangan soal tanda daerah atau wilayah, jenis kendaraan, nomor kendaraan, kode wilayah pendaftaran, kode kantor pendaftaran dan masa berlaku STNK.

Dari berbagai urun rembug, desainer produk ini memberikan masukan agar TNKB lebih gaul tanpa kehilangan unsur safety dan security. “Jenis huruf yang dipilih adalah tipe Arial, dengan ukuran 15-20 inchi x 5-6 inci,” kata Edi.

Konsep visual mengikuti kebutuhan sistem penomoran yang netral dan tidak membentuk persepsi lain selain penomoran untuk membedakan kendaraan yang satu dengan kendaraan lainnya. Satu lagi, tentunya juga lebih enak dipandang. 

  Pelat nomor negara maju. Jauh lebih menarik!


Harusnya Bisa Lebih Oke


Dibanding negara lain, taruhlah Malaysia, TNKB Indonesia terlihat jadul. Dari sisi desain yang persegipanjang dan pewarnaan two tone, hitam putih.

“Kurangnya variasi baik tipe huruf maupun warna membuat jenuh yang melihatnya. Semakin hari semakin tampak buruk rupa, seperti tak didesain dengan baik. Apalagi bila kita sandingkan dengan nomor polisi yang berasal dari negara asing, yang memiliki corak dan warna beragam,” tegas Edi.

Sulitnya penempatan TNKB nasional nyata sekali pada motor impor pabrikan. Freddyanto Basuki, Manager Marketing and Advertising PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menyebutkabn bahwa Kawasaki Ninja 250R dan ZX6 yang akan diluncurkan Juli mendatang TNKB-nya sudah didesain berdasarkan negara pembuat. “Makanya di Ninja 250R, kadang pelat nomor ditaruh pada visor,” geram Freddy.  (motorplus-online.com)

First Ride Bajaj Pulsar 220, Tenaga Halus Handling Mantab!


Wuaaaah! akhirnya Bajaj Pulsar 220 resmi dijual di Indonesia! Motor sport turing ini punya beberapa benang merah dengan versi terdahulunya, baik Pulsar 200 atau 180. Penasaran? Tim redaksi berkesempatan menjajal motor yang dijual Rp 18,6 juta ini. Yuk langsung geber!

Desain

Secara desain, memory pasti sudah langsung tertuju pada Bajaj Pulsar 180. Yup, desainnya mirip banget! Bukan cuma mirip tapi sasis dan kaki-kakinya, mulai dari suspensi depan belakang hingga perangkat pengereman depan sama persis.

Begitu juga dengan cover bodinya, dari tanki sampai buntut sama saja. Bedanya hanya pada bentuk cover head lamp. Pulsar 220 sudah pakai fairing semi telanjang. Head lampnya ditata bergaya motor Eropa, dua lampu dipasang atas-bawah. Yang bawah sudah mengadopsi projector lamp.

Fairing ini membuat head lamp tidak ikut belok mengikuti arah stang. So, keren mana dengan Pulsar 180 yang masih menggunakan cover head lamp biasa? Silahkan nilai sendiri.

Fitur dan teknologi

Hampir tak ada fitur istimewa pada Pulsar 220. Mesin masih satu platfom dengan Pulsar 180 dan 200. Tetap mengandalkan teknologi dua busi DTSi (Digital Twin Spark Ignition).

Bajaj 220 juga sudah mengadopsi temperature based ignition mapping yang mengatur waktu pembakaran sesuai suhu, jadi lebih mudah dihidupkan dalam kondisi apapun. Selebihnya paling sekedar aplikasi oil cooler untuk mereduksi panas pada mesin dan penambahan disk brake belakang.

Handling

Sudah pernah menjajal Pulsar 180? Kalau sudah pernah, dipastikan tidak akan kagok mengendarai Pulsar 220. Sasis dan desain bodi yang sama membuat segitiga ergonomi (stang, jok dan pijakan kaki) kedua motor ini sama persis.

Duduk di atas jok hingga menjangkau stang jepit Pulsar 220 persis seperti menunggangi Pulsar 180. Lalu bagaimana handlingya? Bila melihat bentuk dan membaca spesifikasi suspensi depan-belakang yang sama persis Bajaj 180, pasti tidak akan jauh berbeda.

Dan, benar! Dijajal mengitari sirkuit Sentul hingga 6 lap, Pulsar 220 sama stabilnya dengan sang adik. Suspensinya mantap meski menikung di kecepatan tinggi, bahkan saat melibas beberapa tikungan di sirkuit Sentul yang bumpy dan terdapat tambalan.

Dipakai jalan santai pun tetap nyaman. Selain posisi duduknya yang tak terlalu menunduk, suspensinya pun mampu meredam getaran dan jalan bergelombang dengan baik.

Performa

Basic mesin Pulsar 220, 200 dan 180 sama. Tapi tentunya ada banyak perbedaan. Pada tulisan sebelumnya sudah dibahas beberapa perbedaan mesin pada ke-tiga motor India ini.

PT Bajaj Auto Indonesia mengklaim power Pulsar 220 paling besar dikelasnya, mencapai 21,2 dk! Angka ini lebih besar dari klaim Yamaha terhadap Yamaha Scorpio-nya yang hanya 18,3 dk.

Saat dijajal, akselerasinya tidak terlalu galak malah cenderung halus. Tapi tenaganya tetap "ngisi" hingga 10.000 rpm dimana ada limiter yang membatasi putaran mesin. Idealnya sih pindah gigi di 8000-9000 rpm, agar tetap sambung-menyambung nafasnya.

Sayangnya gigi lima yang katanya diunggulkan untuk meraih kecepatan tinggi malah terasa terlalu panjang. Dari gigi empat ke lima malah terasa ngedrop, putaran mesin turun dan butuh lintasan panjang untuk mencapai top speed.

Di lintasan lurus Sentul, hanya mampu 136 km/jam, tapi kalau lebih panjang lagi pasti bisa tembus lebih 140 km/jam. (motorplus-online.com)

Demak, Motor Malaysia Cari Distributor di Indonesia



 
Ajang Indonesia Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition (INAPA) 2011 yang digelar mulai 23-26 Maret di JIExpo, Kemayoran ternyata tak hanya menjadi pameran alat berat, bus dan truk semata. Buktinya ada merek motor asal Malaysia, Demak yang sedang mencari distributor resmi untuk pemasaran seluruh Indonesia.

Sebelumnya Demak telah melakukan penetrasi melalui dealer lokal di Kalimantan, tepatnya di kota Pontianak. Pontianak dipilih karena berdekatan dengan head office mereka di Kuching, Sarawak, Malaysia.

Menurut Ruzael Amir Afendi Bin Kaharudin, RnD Engineer Demak, respon pelanggan di Pontianak cukup menjanjikan. “Hal inilah yang membuat prinsipal Demak di Malaysia berani mencari distributor besar untuk seluruh Indonesia,” tuturnya.

Demak sendiri, saat ini sudah memiliki beberapa varian, dari bebek, skubek sampai trail. Hebatnya, saat ini Demak bersaing ketat dengan Modenas untuk menembus ke peringkat tiga pasar motor Malaysia di bawah Honda dan Yamaha.

Sedang yang dipamerkan di INAPA 2011 saat ini berupa tipe underbone DMS 110 yang telah mengandalkan single side arm. Tipe kedua ada DV 110 yang bertampang persis Yamaha Jupiter Z. Bedanya, DV 110 memiliki desain buritan seperti milik Yamaha Lexam.

Urusan mesin, kedua bebek melayu ini mencangkok dapur pacu yang sama. Yakni 110 cc SOHC berpendingin udara. Fitur lain di kedua motor ini adalah rem double disc, dan cakram berukuran lebar untuk bagian depannya.

Selain varian underbone, Demak juga memboyong skubek retro imut yang tentunya dapat mencuri perhatian, yakni tipe Dio yang bermesin 80 cc, serta varian Duta yang menggunakan mesin 125 cc. Sebab keduanya menawarkan desain klasik seperti skuter Italia, Lambretta.

“Kondisi motor Demak dapat dibandingkan dengan produk sejenis asal Malaysia. Kami menawarkan value for money yang bagus bagi konsumen,” jelas Ruzael dengan logat Melayu yang kental.

Harga yang ditawarkan pada para distributor juga cukup menarik, yakni direntang harga Rp 5,6 - 7 juta off the road. “Harga tersebut sudah bersih sampai Indonesia. Jadi jika distributor ingin membeli secara CKD atau CBU, harganya tetap segitu,” imbuh Ruzael.

Anda berminat jadi distributor??? (motorplus-online.com)

Suzuki Hayate 125

Suzuki Jual Hayate 125 Seharga Skywave 125, Rp 14,3 Juta!


Suzuki Hayate 125 memang dibuat untuk menggantikan Skywave 125. Meski begitu, hampir dipastikan Suzuki akan menjual Hayate 125 seharga Skywave 125. Ada di kisaran Rp 14,3 jutaan, atau naik sekitar Rp 300 ribuan.

Hal ini disampaikan orang dalam PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), ATPM Suzuki di Indonesia. Pernyataan yang sama juga diperoleh ketika kru redaksi mampir ke dealer Suzuki di kawasan Jakarta Utara.

Sales counter Suzuki malah sudah menyodorkan brosur lengkap sambil memberitahu harga jualnya. Suzuki Hayate ini memang sudah mulai didistribusikan ke jaringan penjualan Suzuki sejak minggu ini.

Sedang launchingnya dijadwalkan akan berlangsung akhir bulan ini. Pengumuman harga secara resmi tentunya akan dilakukan pada proses launching.

Skubek yang menggandeng Irfan Bachdim sebagai model iklannya ini memang masih menggunakan mesin dan sasis yang sama dengan Skywave 125. Tapi secara desain, semuanya berubah total. Desain bodinya lebih sporty sekaligus elegan.

Di jual dalam empat pilihan warna (merah, putih, biru dan hitam), Hayate 125 memiliki keunggulan pada rodanya yang berdimeter 16 inci. Ukuran roda yang lebih besar ini dipastikan akan lebih nyaman saat melintasi jalan bergelombang. (motorplus-online.com) 

Ninja 400R, Moge Tanggung Cocok di Jalanan Indonesia?



Kawasaki ZX 6 dipastikan akan resmi dijual di Indonesia pada bulan Juli 2011 lewat sang ATPM, PT Kawasaki Motor Indonesia. Kabar gembira ini justru mengingatkan kita pada line up Kawasaki Ninja 400R. Kakak kandung Ninja 250R ini diyakini lebih cocok di jalanan Indonesia.

Masa sih? Yuk kita tengok wujudnya. Masih sama seperti Ninja 250R, motor ini dibekali fairing yang menutupi semua bagian mesinnya. Tampangnya pun benar-benar sporty.

Secara dimensi tentunya tidak sebesar Ninja 250R, membuatnya lebih mudah selap selip di jalanan Indonesia. Posisi duduknya pun lebih tegak, bahkan arahnya lebih dekat ke sepeda motor berdarah sport turing. Setang tinggi dan posisi jok rendah.

Yang unik adalah desain suspensi belakangnya. Dipasang di sisi samping kanan, sehingga bisa terlihat secara utuh. Meski dipasang di posisi yang tidak wajar, namun Kawasaki meyakinkan bahwa fungsinya tetap baik. Stabilitas serta dukungan kekuatan sasis baja membuatnya tetap mantab di kecepatan tinggi. 

Sedang mesinnya berkode ER400BE mengusung dua silinder segaris. DOHC, empat klep tiap silinder dan sudah dilengkapi dengan liquid-cooled. Mesin ini berkarakter over bore, diameter pistonnya 68,4 mm dan stroke-nya 54,3 mm. Kapasitas bersih ruang bakarnya 399cc.

Powernya 44 Ps di 9.500 rpm, sedang torsinya 37Nm di 7500 rpm. Bandingkan dengan Ninja 250 yang powernya 31 Ps dan torsi 21 Nm. Beda 10 Ps, pasti terasa bedanya!


Layaknya moge pada umumnya, di Jepang Ninja 400 ini dijual dengan fitur safety Antilock Brake System (ABS). Harganya menyentuh 719 ribu Yen atau sekitar Rp 77,4 jutaan.

Tapi buat yang ingin lebih hemat tanpa ABS, bisa ditebus 649 ribu Yen atau senilai Rp 69,6 juta. Kawasaki menyediakan dua pilihan warna, yaitu hitam dan hijau yang jadi ciri khas Kawasaki selama ini.

Wah, kalau masuk Indonesia, kena pajak ini-itu pasti jatuhnya lebih mahal! (motorplus-online.com)

Tips Performance

Yuk, Pilih Per Klep Racing Untuk Mesin Matik

   (ki-ka). Sonic, Mio dan Shogun 125




Per klep
salah satu peranti vital dalam membuat engine berkitir sempurna. Tanpa didukung per mumpuni, porting terbaik pun bisa jadi percuma. Klep bisa floating alias ngambang ketika bekerja naik-turun di putaran tinggi.  Tapi, ada beberapa faktor sebelum memilih per mana yang bisa diandalkan. Terutama, bagi mesin matik.


Mesin matik buat balap, jarang bermain di angka 12.000 rpm lebih. “Selama ini, paling banyak bermain di 10.000–11.000 rpm. Jadi, tidak butuh per yang terlalu keras seperti per klep Jepang,” ungkap Chandra Sopandi, ahli sitting klep dari Master Tjendana di Jl. Pagarsih No. 146, Bandung, Jawa Barat.

Matik, dengan kitiran rpm yang tidak lebih dari 13.000, menurut Chandra masih bisa mengandalkan per klep yang berasal dari motor harian. Yap! Motor yang umum dipakai bikers tanah air.

Sebab jika per klep terlalu keras, bisa berakibat enggak bagus bagi pacuan. Paling utama, bikin power drop di rpm tinggi. Sebab, kitiran mesin serasa tertahan. Apalagi kalau per terlalu keras menekan.

Efek lainnya, bisa menyebabkan bumbungan noken as jadi cepat aus karena friksi berlebih dengan pelatuk kem. Itu kalau dipakai satu race. Tapi kalau dipakai dua race, tentu menyebabkan seting tidak sempurna. Hitungan durasi sudah berbeda. So, itu artinya, faktor pertama pemilihan per klep ditentukan dari tinggi rpm yang dihasilkan engine.

    Bisa didobel pakai per kecil di dalam
Faktor berikutnya dalam pemilihan per klep, juga ditentukan dari tinggi lift klep itu sendiri. “Kalau tinggi lift klep masih bermain di bawah 9 mm, pakai klep Sonic saja. Itu sudah cukup,” jelas Hasyim Sonedi, mekanik tim balap AHRS yang bermarkas di Depok, Jawa Barat.

Selain pakai Sonic, bisa juga andalkan per klep milik Suzuki Shogun 125. Bahkan, pemakaian per juga bisa di dobel alias pakai per kecil lagi di bagian dalam. “Tapi, perlu penyesuaian lagi,” tambah Chandra yang sedang riset per untuk lift tinggi tapi tidak terlalu keras seperti per klep Jepang.

Penyesuaian, terutama di bagian per kecil. Jika tidak, bisa mentok ketika per sedang menekan full. Klep masih mau membuka, tapi ulir per sudah rapat.

Pegas klep motor harian lain yang bisa dipakai, yaitu Yamaha Mio didobel dengan per Honda Grand atau Karisma. Tapi, per dalam juga kudu dipotong buat cegah mentok. "Pemotongannya disesuaikan dengan per luar juga. Tapi, pastinya sedikit lebih pendek," tambah Chandra.

Tinggi batang klep juga bisa mempengaruhi pemilihan per. Tapi, jika tinggi batang masih dalam toleransi 1–2 mm, itu masih bisa diakali. “Banyak mekanik yang memberi ring seukuran per dan diletakan di bawah per itu,” beber Chandra yang akrab dipanggil Koh Tjen Sie.

Tebalnya ring per, bisa beragam. Menurutnya, tergantung dari pre-load (beban bebas per) yang dicari mekanik. Oh ya! Usainya per dipotong, bagian permukaan juga harus diratakan lagi seperti bentuk asal ya. Sebab jika tidak, posisi per klep bisa bergeser ketika berfungsi.

So, pakai per apa, Bro?

    Per klep Jepang, sanggup bermain di rpm tinggi




Per Klep Jepang


Berbeda kebutuhan dengan matik! Biasanya, pacuan bebek kerap diajak berkitir hingga putaran mesin sentuh 14.500 rpm. Kondisi ini, tentu butuh dukungan per klep lebih keras ketimbang standar. Jadi, klep tidak floating alias ngambang sesaat ketika naik-turun.

Kebutuhan ini, sekarang bisa ditopang per klep Jepang. Kemampuan per klep yang dijual seharga Rp 600 ribuan ini cukup alot buat diajak berkitir hingga limit engine bebek.

"Tapi pemakaiannya, sebaiknya didobel per kecil. Bisa juga pakai per klep kecil milik Kawasaki Kaze,” ungkap Waskito Ngubaini atau akrab disapa Merit.

Sebelum adanya per klep Jepang, banyak mekanik yang andalkan per milik Sonic. Tapi, daya tahannya tentu tidak sebagus per klep Jepang. (motorplus-online.com)

Rabu, 23 Maret 2011

Tips Rantai Sepeda Motor

Ganti Rantai? Perhatikan Tipe, Bentuk dan Lubang Gir

    Banyak yang tidak paham soal spesifikasi rantai dipakai
Dulu
, MOTOR Plus pernah bahas arti kode tipe mata rantai roda. Tujuannya agar dapat memahami fungsi dan tugas rantai, yang nantinya diharapkan tidak salah pilih ketika ingin ganti tipe rantai.

Apalagi ganti rantai roda masih erat hubungan dengan modifikasi. Seperti ganti ban lebih besar plus penambahan variasi berbobot besar, maka beban atau daya yang diteruskan rantai makin bertambah. Idealnya, spek rantai pun ikut menyesuaikan.

Bahkan ada juga yang ingin kejar bobot dan gesekan lebih ringan, sehingga dengan terpaksa spesifikasi rantai disesuaikan kebutuhan. “Seperti contoh di motor balap. Biasanya tunggangan ini pakai gir ringan yang dimensinya jelas lebih tipis dan ringan dari ukuran standar,” ujar Jeffry Sumendap, mekanik Abadi Motor yang biasa disapa Yongki.

Adapun rantai roda yang dikenal saat ini, tipe ada 415, 420, 428, 428H dan 520. Seperti di Honda Supra X pakai ukuran 428 yang punya kekuatan tarik hingga 1,8 ton. Dan jika ada huruf ‘H’ di belakangnya, menurut tabel rantai kekuatannya bisa sampai 2,1 ton. Namun untuk  tipe di bawah kode itu, sudah pasti lebih ringan dan sebaliknya.
    Rantai roda yang dikenal umumnya tipe 415, 420, 428, 428H dan 520
Kode rantai juga ada artinya. Macam rantai tipe 420, angka 4 menyatakan jarak antar pin yang besarnya 4/8 x 25,4 mm = 12,7 mm. Lalu dua angka di belakang yaitu 20, menyatakan lebar antara pelat dalam kiri-kanan rantai. Dikonversi pakai tabel rantai, sama dengan 6,25 mm.

Sayangnya, hingga saat ini masih banyak konsumen enggan atau tidak paham soal spesifikasi rantai yang dipakai di motor. Mereka tahunya semua rantai bisa subtitusi alias dipakai ke semua gir tanpa ada masalah. Padahal banyak risikonya.

“Idealnya beli 1 set, yaitu gir berikut rantai. Kalau cuma rantai, kemungkinan besar tidak masuk ke mata gir. Tapi, kalau kebesaran, akan timbul suara berisik tak henti selama roda bergasing,” imbuh Yongki yang beralamat di Jl. Poncol Jaya, No. 9, Kuningan Barat, Jakarta Selatan.

Lain hal jika ada konsumen yang ingin comot rantai dari motor merek lain saat ingin ganti rantai. Kata Yongki, bagian penting yang perlu diperhatikan bukan cuma tipe, tapi juga jumlah mata rantai. Sebab jumlah mata rantai sangat berhubungan dengan panjang dimensi lengan ayun motor yang gir setnya dipakai.
    Pastikan bentuk lubang dan sistim pengunci gir depan dan belakang bila ingin ganti gir set
Kalau kepanjangan masih bisa dipotong. Trus, dikunci deh pakai sambungan rantai yang kekuatannya tidak berkurang. Tapi, kalau kependekan, disambung pakai potongan rantai lain pastinya akan sangat berisiko. Soale, kekuatan pin penghubung mata rantai bakal tidak sekuat aslinya.

Dan yang tidak kalah penting bila adopsi satu set gir-rantai motor lain, lihat bentuk lubang dan sistem pengunci gir depan dan belakang. Pasalnya, untuk beberapa tipe motor bebek dan sport, ada beberapa pengunci yang model ring clip atau ring dibaut.

“Biasanya model ring clip dipakai pada gir depan motor tipe bebek keluaran merek Yamaha dan Suzuki. Sementara kalau bebek Honda ditambah ring penahan yang dibaut ke gir. Sedang kan untuk gir belakang, pastikan posisi lubang ke-4 bautnya tidak geser,” pesan Yongki.  (motorplus-online.com)

Selasa, 15 Maret 2011

Jari-Jari OEM dan Aftermarket

Nih Bedanya Jari-Jari Pelek Orisinal dan Aftermarket

 
 Jari-jari OEM atau aftermarket?

Selain jari-jari OEM atau Original Equipment Manufacture, di pasaran juga beredar batang penahan lingkar pelek besi produk aftermarket. Mulai dari harga normal, di atas OEM sampai yang mahal sekalipun, dapat dengan mudah ditemui.

Lantas apa yang membedakan atau perbedaan paling mencolok yang bisa jadi ciri-ciri dari peranti yang banyak di pasarkan toko onderdil ini? Terutama jika dilihat dari segi kegunaan, keamanan dan juga fashion atau tampilan.

“Paling umum harganya. Jari-jari OEM di bawah harga part aftermarket yang bisa dijual 2 sampai 3 kali lipat dari harga asli. Walau bicara kemampuan tidak kalah kuat dibanding aslinya,” papar Dikin, tukang setel pelek dari Jl. Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

 
Jari-jari asli umumnya agak redup
Ciri lain yang mudah dilihat ada pada warna. Untuk jari-jari merek SB, IPM HTK, Yaguso atau TDR, biasanya cenderung cerah. Ada krom, bunglon atau warna mencolok mata atau jreng.

Sedangkan untuk jari-jari standar, beberapa produk OEM yang dijual di bengkel resmi atau toko onderdil umumnya justru kelihatan agak redup. Bahkan ada yang memunculkan warna kombinasi batang krom dan nipel kuning pucat macam jari jari Kawasaki Ninja 150R.

Paling kentara dilihat adalah dari dimensi dan desain. “Biasanya jari-jari non OEM memiliki ukuran batang yang lebih besar. Bahkan ada produk tertentu yang sudah mempercantik tampilan jari-jari dengan ikut menghadirkan tambahan fitur pada batang jari-jari. Seperti bulatan atau berupa ulir,” kata Dikin.

Tapi kalau bicara kekuatan, Dikin berani bilang kalau itu semua tergantung dari hasil setelan dan juga cara pakai. Sebab part aslinya juga sudah terbukti.

Begitu, ya! (motorplus-online.com)

Arai RX-7GP TT, Helm Khusus Isle of Man TT Race Dijual Hanya 500 Unit


Tahukan balapan Isle of Man Tourist Trophy (IOMTT) Race? Ituloh balapan jalan raya legendaris yang digelar di Isle of Man. Untuk memeriahkan IOMTT, Arai memutuskan untuk meluncurkan edisi terbatas, Arai RX-7GP TT.

Helm IOMTT ini adalah versi kedua dan hanya dibuat 500 buah. Untuk mengerjakan desainnya, Arai mengutus langsung desainer Italia, Aldo Drudi untuk menciptakan motif helm yang sportif tapi tetap bisa mewakili keganasan IOMTT.

Arai RX-7GP TT datang dengan skema cat orange-putih dan biru. Paduan warna ini disandingkan dengan logo IOMTT dan simbol triskelion. Sedang basic-nya sendiri, Arai menggunakan RX-7GP.

RX-7GP untuk versi IOMTT ini sudah dilengkapi dengan wing air dengan desain berbeda. Cangkang helm yang 35 persen lebih kuat dari versi standar, dan memiliki konstruksi sabuk pengikat khusus serta dilengkapi dengan Emergency Release Pads.

500 unit Arai RX-7GP TT ini juga akan dijual dengan cara unik. Pertama akan ditawarkan pada pemilik Arai RX-7GP TT seri pertama. Baru sisanya akan dijual pada gelara IOMTT 2011 mendatang. Harga jualnya dilepas pada 899 Euro atau sekitar Rp 11 jutaan. (motorplus-online.com)

Senin, 07 Maret 2011

Kondom Swing Arm

Jurus Enteng Arm Bergaya Moge (bag.1)


 Honda CBR 150
Tren penggunaan kondom arm semakin marak. Itu karena banyak keuntungan didapat dari menggunakan trik ini. Terutama untuk meningkatkan tampilan. Seperti motor sport yang asalnya biasa saja, terlihat lebih gagah  setelah pasang kondom ini.

Rata-rata bobot kondom ini relatif enteng. Sehingga tidak akan menambah beban. Handling tetap seperti semula.

Hampir semua produsen mengklaim kalau produknya tidak lebih dari 1 kg. Enteng tapi kuat, sebab semua dari fiber.

Keuntungan lain, proses pemasangan gampang. Ada yang bisa dikerjakan sendiri. Arm asli juga tidak akan dibuat rusak sehingga tidak bikin harga turun jika nanti dijual kembali.

Berikut beberapa kondom arm yang beredar di bursa variasi. Ditampilkan berdasarkan tipe motor.

Honda CBR 150
Meski tidak dijual resmi AHM namun populasinya cukup banyak. Itu yang membuat produsen variasi  menyediakan komponen motor dari Thailand ini.

"Saya tidak punya patokan atau mdoel yang ditiru, murni berdasarkan desain  sendiri," klaim Sumatri yang membuat kondom arm motor ini. Tapi, bisa dipastikan kalau inspirasinya dari berbagai model arm motor gede.

Kondom ini dibanderol Rp 600 ribu. Beratnya tidak sampai 1 kg. Menurutnya lagi, tidak hanya pengguna CBR150 yang berminat pakai kondom ini.   Untuk pemesanan,  bisa langsung ke 0816-4841-546.

Yamaha Byson
Walau populasi motor ini masih belum banyak, tetapi cenderung meningkat.  Itu yang membuat  produsen gencar meningkatkan produksinya buat Byson. Misal  Rudi dari Berkat Motor.

"Saya mengambil model Suzuki GSX 650 keluaran 2009," kata Rudi yang buka markas di Ciledug ini.

Tentu ada alasan kenapa dia memilih model ini. "Sebab GSX paling pas untuk berbagai motor yang ada di Indonesia ini, jadi satu model bisa dipakai untuk  beberapa jenis," kata Rudi yang bisa dikontak di 0818-0839-9777.
Yamaha Scorpio

Motor sport 225 cc ini juga punya pilihan kondom arm. Modifikator yang memproduksinya adalah Insan Motor di Jati Asih, Bekasi.

Model yang diaplikasi untuk Scorpio terinspirasi dari Yamaha R6. Menurut Iyus, kondom ini cocok buat gaya apa saja. "Model berfairing oke kalau tampilan streetfighter juga masuk," katanya.

Sistem pemasangan juga gampang. Hanya perlu ditambah braket di kanan untuk nempel kondom. "Itu apabila di kanan sudah pakai cakram. Harga Rp 500 ribu dan bisa order di 0812-9737-900," ujar pria plontos ini. (motorplus-online.com)

Bolt On

HID 9Nine, HID Bebek Bebas Tekor


Regulator mempercepat proses pengisian aki
Mau cahaya lampu motor terang lima kali lipat dari bohlam hallogen biasa? Nggak salah kalau brother pilih produk bohlam HID yang punya merek 9Nine. Katanya sih, produk ini punya banyak keunggulan. Contohnya tahan sampai 7 tahun. Wah, lama amat ya? Bener nih, Bro?

Bahkan motor bebek yang takut akinya tekor, konon tidak perlu khawatir. Sebab HID didukung ballast dimensi slim, mampu menyetabilkan arus saat start awal di 3,2 ampere kemudian stabil lagi di angka 2,2 ampere.

“Buat motor sport arus besar, tidak ada masalah. Tapi di bebek dan skubek yang sistem kelistrikannya beda, mesti ditambah regulator biar aki enggak tekor,” ujar Teng Herry, bos produsen HID 9Nine di Jl. Utama Sakti 8, No. 12H&I, Wijaya Kusuma, Jakarta Utara.

Pasangnya kata Teng Herry sangat mudah, karena alur kabel tahan panas dan panjang 1,5 meter dilengkapi sekring plus relay. Pantas harganya Rp 400~500 ribu untuk tipe sport atau tambah Rp 250 ribu untuk beli adaptor, jika ingin pasang di bebek dan skubek.

“Tugas regulator juga dapat mempercepat proses pengisian aki yang punya spesifikasi minimal 3,5 Ah. Makanya kalau ada masalah tanpa cacat, kami garansi satu tahun. Dan bila konsumen beli satu paket untuk bebek atau skubek dikasih potongan harga Rp 100 ribu,” imbuh pria yang bisa ditelepon langsung di nomor (021) 2888-3699. (motorplus-online.com)