Rabu, 22 September 2010

Motor Hidrogen Lokal

2790motor-cell-bela-1.jpgKetika dunia mengalami krisis minyak bumi, berbagai energi alternatif dicari. Salah satunya hidrogen yang sangat banyak dikandung alam. Misalnya paling gampang hidrogen dari kandungan air atau H2O.

Itulah yang melatar belakangi Ganesha Tri Chandrasa dan Tjutjuk Ismujanto dari Balai Besar Teknologi Energi BPPT membuat konsep motor hidrogen. Bersama Eniya Listiani Dewi dari Pusat Teknologi Material BPPT selaku penyuplai bahan baku.

Motor yang memanfaatkan unsur hidrogen ini disebut juga sebagai fuel cell. Sebagai orang awam pasti banyak bertanya apa itu fuel cell?2791motor-cell-bela-2.jpg

Fuel kan bahan bakar. Sedangkan cell yaitu lapisan-lapisan. Paling gampang seperti sel aki yang bertumpuk dan berjajar. Cell ini sebagai tempat mengubah unsur hidrogen dan oksigen jadi energi listrik.

Jadinya fuel cell adalah pembangkit yang berupa sel yang menghasilkan listrik dari proses elektrokimia gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2).

Biar mudah mari lihat cara kerjanya. Pertama, hidrogen dimasukkan ke dalam tabung atau tangki NiMH (nickel metal hybrid). “Tabung ini buatan Amerika yang sudah sesuai standar DOT (Department of Transportation,” jelas Ganesha yang ganteng itu.

Menurut Ganesha lagi, tabung ini muat 740 liter gas hidrogen dengan tekanan 150 psi. Padahal dari ukuran tabung air paling muat 1 liter. Bisa muat banyak karena gas hidrogen bisa dimampatkan.

2793motor-cell-bela-4.jpgDari tabung nitrogen ini disalurkan menuju safety control hidrogen. Dan diteruskan lagi menuju PEMFC (Polymer Electrolyte Membrane) atau Fuel Cell.

Bersamaan dengan aliran hidrogen dari tabung, dipompakan juga oksigen murni atau O2. Disedot dari udara luar lewat bantuan pompa oksigen.

Oksigen juga akan dialirkan menuju PEMFC. Di dalam tabung yang terdapat sel-sel itu hidrogen dan oksigen direaksikan. Hasilnya berupa energi listrik dan air serta panas yang dibuang.

“Pada PEMFC yang dipasang di motor skubek listrik ini menghasilkan tegangan 48 volt 500 watt,” jelas Ganesha panjang lebar.

Tegangan yang dihasilkan sudah sesuai permintaan motor listrik atau dinamo di roda. Untuk mengatur laju kendaraan diperintah grip gas. Pengatur kecepatan diolah Speed Controller (DC Chopper 48 VDC).2792motor-cell-bela-3.jpg

Cukup mengatur putaran grip gas, kecepatan motor bisa ditempuh. “Kecapatan maksimal 45-50 km/jam,” jelas Ganesha yang berkantor di BPPT Kawasan Puspitek Gd. 622, Cisauk, Serpong, Tangerang.

Namun untuk kelistrikan lampu, klakson dan lain-lain harus dikonversi jadi 12 volt. Nama alatnya DC Converter.

Oh ya... skubek ini juga bisa dibilang hybrid elektrik. Jika hidrogen habis, bisa diswitch atau ganti sumber energi. Dari aki litium yang dicharge ketika motor berhenti berjalan. Misalkan di lampu merah dan roda tidak berputar. Energinya listrik dari hidrogen untuk mengecas aki.

Awalnya proyek energi alternatif ini bisa dibilang mahal. Untuk menciptakan 1 unit motor hidrogen butuh dana Rp 170 juta. Harga PEMFC atau sel-sel pengubah energi listrik sendiri Rp 150 juta. Itu diimpor dari Amerika pada 2000.

Namun sekarang bisa lebih murah. Jika dibuat di Cina, PEMFC bisa hanya 500 US dollar. Tapi minimal harus pesan 1.000 unit. “Jika sudah jadi unit motor bisa hanya Rp 30 juta,” jelas Ganesha yang menamakan temuan ini sebagai energi masa depan.

HITUNGAN BIAYA


Harga gas hidrogen dalam satu tabung berisi 7.000 liter dibanderol Rp 492.000 sampai Rp 920.200. Dari hasil riset yang dilakukan Ganesha, untuk menempuh jarak 40 kilometer rata-rata butuh 56 liter gas hidrogen. Dari situ bisa dilihat hitungannya.

Hitungannya, jika beli yang paling bagus Rp 920 ribu untuk 7.000 liter, maka per satu liter hanya Rp 131,5 . Berarti untuk menempuh jarak 40 kilometer butuh duit 56 x 131,5 = Rp 7.364.

Menurut bapak yang menempuh S1 jurusan Elektro Arus Kuat ITS (Institut Teknologi Surabaya) ini, memang harga hidrogen sekarang masih mahal. Namun jika sudah banyak yang menggunakan, akan lebih murah. Bahkan lebih murah dari bensin.

Lebih penting lagi, menggunakan hidrogen tidak terjadi pencemaran lingkungan. Benar-benar aman dan tidak bikin berisik. Sebab prinsip kerjanya seperti motor listrik aja. Paling penting lagi, ini sebagai temuan energi alternatif masa depan yang patut diberi penghargaan. Kasih aplaus dulu!

Penulis/Foto : Aong/Bela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar