Rabu, 22 September 2010

Abis Digeber Paling Panas

3057mesin-panas---axl-1.jpgBanyak yang beranggapan suhu mesin paling panas ketika kondisi lalu lintas sedang macet. Karena jalan tersendat, pendinginan angin tidak maksimal. Trus ada juga yang beranggapan, jalan keluar kota bikin mesin adem. Apakah benar demikian?

Ini ada hubungan dengan mudik. Katanya perjalanan mudik yang kebanyakan melalui jalur luar kota memanjakan mesin. Meski harus menempuh perjalanan panjang namun suhu mesin tidak melambung. Apakah juga benar demikian?

Biar gak penasaran, mari dibuktikan bersama. Paling gampang pasang termometer yang dihubungkan dengan kepala silinder. Sensor panas diikatkan pada baut knalpot yang merupakan permukaan paling luar dan terpanas.

Sebagai bahan percobaan di Yamaha Nouvo. Dipilih skubek karena mesinnya tertutup dan dianggap paling panas. Dipilih melalui jalur yang termasuk padat. Seperti Jl. Cileduk Raya, Tangerang yang padat lalu lintasnya. Namun kadang dijumpai juga trek lurus yang tidak macet.

Dari perjalanan melintasi beberapa titik bisa diambil kesimpulan. Pertama, ketika melintasi lalu lintas macet namun masih bisa berjalan tersendat. Kondisi suhu mesin rentangnya 121-135 derajat celcius.

Kondisi ini masih cukup aman karena gas tidak terlalu tinggi. Pembakaran dalam mesin juga tidak bikin panas yang melambung. Apalagi jika masih bisa jalan meski tersendat. Masih ada aliran udara dari depan.

Kondisi kedua jika berada sedang berhenti di lalu lintas. Dari lalu lintas terlama dengan kondisi stop 3 menit atau 180 detik, suhu mesin masih berkisar di angka 140-145 derajat celcius.

Di kondisi lalu lintas berhenti, mesin dipastikan langsam. Pembakaran dalam silinder tidak terlalu gede. Sehingga panasnya masih bisa terbuang meski motor diam atau tanpa hembusan angin.

Trus kondisi ketiga, motor diajak berpacu melalui jalan lurus. Kondisinya terk lurus bisa 1,5 km digeber abis dengan kecepatan sampai 130 km/jam. Ketika sedang ngebut suhu motor paling berkisar di 100 sampai 105 derajat celcius. Lumayan adem.

Namun yang perlu hati-hati ketika setelah ngebut dan langsung berhenti. Atau ketemu lampu merah. Kontan suhu mesin sangat panas. Bisa mencapai 155 derajat celcius. Kondisi ini paling tinggi lantaran ketika ngebut terjadi pembakaran yang besar di dalam silinder.

Makanya dianjurkan sehabis geber motor jangan langsung berhenti atau stop. Meski mesin langsung dimatikan temperatur masih melambung bisa 140 derajat celcius. Makanya dianjurkan sebelum berhenti motor jalan perlahan dulu.3058mesin-panas---endro-2.jpg

V-BELT GOSONG

Ini pengalaman langsung yang dilihat kru MOTOR Plus. Kejadiannya tahun lalu di Jl. Raya Setiabudi, Bandung yang menuju ke Lembang. Sehabis Lebaran, jalan yang dilingkupi iklim sejuk ini dipenuhi mobil yang pemiliknya liburan di sana. Rata-rata dari Jakarta.

Kondisi lalu lintas padat merayap dan tersendat dibarengi
jalan yang naik. Stop and go dialami juga pemakai motor termasuk skubek. Sory, tidak usah sebut merek dan tipe apa.

Nah, ketika sedang menanjak timbul asap dari ruang CVT. Setelah diamati sekssama, seperti v-belt terbakar karena panas dari selip terus-menerus.

Gejala panas paling besar biasanya timbul dari puli belakang. LIhat saja mangkuk sentrifugal kopling otomatis di puli belakang CVT. Rata berwarna kebiruan lantaran panas yang menyengat. Lantas dialihkan kepada v-belt yang menempel langsung pada puli.

Gosong deh!

Penulis/Foto : Aong/GT, Herry Axl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar