Minggu, 26 September 2010

Berponsel = Bunuh Diri

Pasti pernah lihat pengendara nekat berponsel saat motor melaju. Cuek bebek ngobrol di jalur tengah sementara motor terus melaju. Gebleknya lagi, ada yang pakai acara baca atau balas sms segala. Weleh...weleh... Ngeselin, deh!


Tingkah menyebalkan itu bukan cuma membahayakan diri sendiri. Orang lain juga bisa kena. “Terjadi distraksi alias konsentrasi berkendara pecah. Antara menjawab panggilan dan melihat situasi lalu lintas sekitar,” kata Anggono Iriawan, Chief Instruktur Safety Riding dari PT Astra Honda Motor (AHM).

Handling berkendara juga bakal tidak karuan. Maklum, setang cuma dipegang satu tangan. Tangan lain kan pegang handphone. Sekalipun diakali dengan handsfree tapi tetap saja kegiatan cakap-cakap itu bikin pengendara enggak konsen. “Di beberapa negara ini daingap bunuh diri. Makanya masuk pelanggaran berat lalu lintas,” wanti Anggono lagi.

Menurut survei, kecelakaan di Amerika Serikat, sebanyak 26 persen terjadi karena distraksi tadi. Angka itu berkisar sekitar 8.000 kecelakaan per hari. Nah bisa dibayangkan betapa besarnya pengaruh pecahnya konsentrasi tadi terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Lantas bagaimana kalau handphone berdering saat berkendara? Saran MOTOR Plus, jangan simpan ponsel di kantung celana atau baju dan jaket. Itu tetap mengganggu kosentrasi. Terlebih begitu tahu ada dering panggilan. Mau lebih aman, simpan hp di tas. Kelar berkendara, baru dicek ada panggilan masuk apa tidak.

Atau kalau memang darurat, boleh-boleh aja ngantongin ponsel di celana atau jaket. “Satu-satunya cara yang direkomendasikan adalah berhenti di tempat aman dan baru lakukan percakapan,” yakin Anggono.

Sumber : Motor Plus Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar