Minggu, 26 September 2010

Musim Sulit Diprediksi

Apa boleh buat, sekarang ini musim sulit diprediksi. Sebelum penutup tahun, beberapa awak redaksi menyebar di beberapa provinsi di Indonesia. Di Bali misalnya, di akhir tahun hujan lebat terus mengguyur Pulau Dewata itu. Malah, Pantai Kuta sempat ditutup karena badai dan ombak naik. Buat bikers, kondisi ini benar-benar layak diwaspadai

    
Hujan tiba-tiba mengguyur, perlu kewaspadaan handling. Daya gigit ban dan aspal berkurang karena jalan licin. Di sini rider harus mewaspadai beberapa bagian agar cengkraman roda terhadap aspal tetap terjaga. Berikut beberapa poin penting yang wajib diwaspadai terkait musim hujan.
ANGIN KENCANG
Hujan disertai angin kencang tidak saja bikin handling berkendara sulit. "Tapi juga berbahaya jika ada pohon atau baliho yang rubuh," jelas Anggono Iriawan, Chief Instruktur Safety Riding, PT Astra Honda Motor.
    
Untuk itu, ia mewanti penggunaan perlengkapan safety perlu diperhatikan. "Masih banyak pakai jas hujan ponco. Ketika angin kencang jasnya pada terbang ini membahayahan. Begitu juga penggunaan beberapa peranti seperti windshield. Tabokan angin ke peranti ini bikin motor mudah oleng," tambahnya.
JAGA BATAS KECEPATAN
Saat turing redaksi ke Anyer beberapa waktu lalu, jadi pengalaman MOTOR Plus. Karena perjalanan kala itu terasa lengkap. Cuaca panas tiba-tiba hujan. Jika mendapati aspal basah apalagi bergelombang, rider dianjurkan tak melewati batas kecepatan 80 km/jam.

Khusus skubek berdiameter roda lebih kecil, handling dan kecepatan harus lebih diwaspadai. Di beberapa bagian, jalan beton mememerlukan kehati-hatian ekstra karena sangat licin.

Tips paling ringan, kurangi tekanan ban sekitar 4 psi depan-belakang dari normal, 24 psi. Apapun jenis bannya, pastikan alur ban tak kurang dari 2 mm. Kurang dari itu air tak mampu dipompa keluar hingga ban ogah lengket jalan hingga akhirnya jadi gampang terpeleset.

Tak cuma itu, rider wajib lebih mengutamakan engine brake ketimbang rem. Pindahkan gigi tinggi ke rendah secara perlahan dengan gas halus untuk menghindari roda mengunci.

Sebaliknya saat akselerasi, ikutin tips peturing, urut gas lembut agar ban belakang nggak sliding. Sekadar bagi pengalaman, saat macet dan jalan basah berlumpur, sebaiknya pilihlah jalan bekas lintasan truk atau mobil. Logikanya, areal ini lebih minim genangan dan lumpur hingga roda motor bisa mencengkram lebih baik.
TEKNIK BERKENDARA
Bedakan teknik pengereman jalan basah dan kering.Untuk kering, dominan roda depan. Sedang basah bagi secara merata depan-belakang dengan teknik set up and squeeze. Maksudnya tekan dan lepas rem secara bertahap. Istilahnya dikedet.

Demi kesempuraan handling saat hujan, bikers harus menguasai riding position yang benar. Joel Deksa Mastana, pakar safety riding yang juga instruktur riding Mabes Polri sangat concern ikhwal riding postion (RP) ini.

"Inilah yang paling dasar. Sebelum paham cara ngerem, manuver dan lainnya, ia perlu paham betul RPyang benar," bukanya.

Posisi riding ideal mengharuskan rider duduk mendekati tegak, pegangan kuat tapi fleksibel dengan siku menekuk. "Ini berhubungan langsung dengan tingkat refleks plus ketahanannya dalam mengemudikan motor," jelas Bro  yang kerap turing memakai motor besar ini.
ANTISIPASI MOTOR
Selain rider, langkah preventif juga dilakoni di motor dan perlengkapan mengendara. Misalnya, soal kelistrikan. Hujan membuat soket-soket basah kuyup.  Bukan nggak mungkin, sobat tiba-tiba kesetrum, kaget, hilang kendali. Walah berabe!

Apalagi motor mejus alias mogok. Agar tak terjadi, jangan malas memeriksa kabel bodi. Siapkan sealent yang biasa merekatkan congor knalpot dengan lubang exhaust. Harganya sekitar goceng sampai ceban.

Untuk motor jenis sport, tangki di back-bone dicopot dulu. Yang wajib dilindungi sealantsemua kabel dan soket yang berarus positif semisal soket besar membagi arus listrik dari sepul untuk pengapian dan pengisian.

Jangan lupa soket CDI, regulator dan relai lampu sein. Khusus CDI pastikan tutup kabel penyambung arus dari CDI ke koil terhindar dari air. Sekalian sambungan kabel busi dan kepala busi.

Perlu juga tuh nyiapken cairan pembantu seperti WD 40. Kalau tutup busi basah, tingal semprotkan cairan itu. Oh ya, wilayah depan ada motor starter listrik. Peranti ini anti air. Maksudnya anti sama air, kalau sampai keguyur, korslet langsung tiwas tenan. Juga penutup sekring aki dan relai starter listrik.
Sumber : Motor Plus Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar