Rabu, 10 November 2010

BIAR NGGAK SALING SIKUT

5981jalur-motor-dvd.jpgPengguna motor di Bandung boleh angkat jempol dengan program baru kerja bareng Satlantas Poltabes Bandung, Dinas Perhubungan Kota Bandung, dan Puslitbang Jalan dan Jembatan. Yoi, itu loh bikin program Ruang Henti Khusus (RHK) buat motor. Rencana ke depannya di setiap traffic light tertentu yang urgent bakal dibuat RHK.

Dengan RHK ketika berhenti di lampu ‘stop’-an, posisi mobil kudu berhenti di garis paling belakang ruang RHK. Motor jadi ada di paling depan. Makanya, biar tegas dan terlihat jelas, seluruh ruang RHK sengaja dilabur cat merah rada mencolok mata berikut huruf ekstra besar bertulisan RUANG HENTI KHUSUS.

Lumayan, meski program ini baru diluncurkan sekitar sebulan lalu, tepatnya 10 September 2010, tampaknya Sosialisasinya berjalan mulus. “Awalnya, kita kaku dengan kondisi ini. Namun, nyatanya ini bikin nyaman. Kita tidak lagi ‘sikut-sikutan’ dengan mobil,” ungkap Agus Himawan, pengendara Yamaha Mio yang warga Kosambi, Bandung.

Karena baru masih terlihat ada pelanggaran mobil yang tetap masuk ruang RHK. “Masih dimaklumi. Soalnya baru tahap sosialisasi. Kami akan terus menginformasikan soal RHK ini,” kata Aiptu Nasir, petugas jaga di lokasi.

RHK ini memang baru satu. Tepatnya, di empat titik trafic light, jalan yang menghubungkan antara Jl. Ahmad Yani ke arah Jl. Asia Afrika (sebaliknya) berikut dari arah Jl. RE Martadinata menuju Jl. Peta dan Jl. Sukabumi (sebaliknya).

Tempat berhenti ini mampu menampung sekitar 30-50 motor. Luas area panjang sekitar 8 meter dengan lebar 10 meter. Dan, sekitar tiga bulan ke depan lokasi RHK di Bandung nantinya dipastikan bakal terus bertambah. Ya, tampaknya bikin lebih nyaman dan efektif. Karena saat Em-Plus beberapa kali berkunjung ke Taiwan, hampir di setiap perempatan jalan sudah ada RHK.

Penulis/Foto : Dudu/David

Tidak ada komentar:

Posting Komentar