Rabu, 13 Oktober 2010

PENAKLUK TREK KEMAYORAN

579901.jpgBoleh dibilang, bikin pacuan skubek di kelas Matic 115 cc antara susah dan mudah. Sebab, tidak semua part bisa disentuh.

Toh, begitunya ini masih bisa dimaksimalkan. Seperti dilakukan tim Padepokan CLD KTC lewat Honda BeAT geberan Wawan Gunawan yang berhasil menaklukkan semua peserta di kelas Matic 115 cc Open, Indonesian Super Matic Race (IMR) seri I, Kemayoran!580002.jpg

Pas kalau dijuluki penakluk Kemayoran. “Kunci kemenangan tim kami ada di perpaduan antara endurance dan power. Tentu, lewat seting kompresi tepat,” ujar Senaponda dari tim bermarkas di Depok.

Wah, gimana tuh cara memadukannya? Boleh dibagi hasil risetnya.Senaponda berbaik hati berbagi seting. Seperti disebutkan, kalau perpaduan seting tepat itu muncul dari kompresi yang juga tepat tentunya. Untuk trek Kemayoran, BeAT ini menerapkan perbandingan kompresi di angka 11,8 : 1.

“Awalnya coba main di 12,2 : 1. Tetapi jebol di race I karena kompresi terlalu ketinggian,” bilang pria bertubuh gemuk tapi kekar ini. Akhirnya, tim yang juga terkenal dengan stunt rider-nya ini memutuskan untuk ganti piston.

580103.jpgSebelumnya, BeAT ini dijejali piston Izumi keluaran 2009. Tapi, setelah jebol, tim langsung putuskan ganti pakai piston Izumi dengan diameter 51,50 mm dengan kode piston 18/50. Menurut Senaponda sendiri, piston ini sangat berbeda dengan piston yang dipakai sebelumnya.

“Dari pihak Izumi sendiri bilang kalau piston ini didesain untuk dipakai dengan bahan bakar umum atau yang dijual di SPBU. Misalnya, Pertamax Plus. Paling mudah membedakan piston ini, dari bagian dasar dome. Bentuknya lebih tebal,” kata pria yang mengaku kalau tim-nya diminta untuk mendevelop piston itu.

Sebelum piston dipasang, silinder blok kini diganjal 2 paking blok standar BeAT. Itu karena dome piston hanya 2 mm. Beda dengan piston sebelumnya yang punya dome di atas 2 mm.

Oh ya! Untuk kepala silinder sendiri, dipapas sekitar 0,8 mm. Kemudian untuk mengatur kinerja klep yang standar bawaan BeAT, kem merek CLD tipe K-1 diandalkan. Tapi kem ini masih tetap kena papas lagi. Karena klep-nya kan standar. “Total durasi untuk klep in 267º. Sedang klep ex 265º. Pakai durasi ini, lift klep jadi 5,8 mm,” bilang Senaponda berapi-api.

Untuk bertarung di trek Kemayoran yang kemarin tergolong tipe high speed corner, kombinasi roller berat 6 dan 7 gram diaplikasi. Kombinasi ini, bikin puli tidak naik atau turun drastis. Jadi, ketika gas dibuka, siap laju. Buat jaga rpm ketika rolling speed juga jadi lebih sigap tuh.

Terakhir, biar cengkeraman kopling lebih erat saat start, kampas kopling genuine milik Yamaha Mio pun diandalakan."Itu karena bentuk kampas Mio lebih besar dari punya BeAT. Jadi enggak mudah selip saat start," argumen Senaponda yang juga bilang kalau seting ini bikin BeAT kelir putih ini punya tenaga 12,8 dk saat coba dynotest milik AHRS.

Mantabs!

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Indotire 80/90-14
Ban belakang : Indotire 90/80-14
Pilot/ mainjet : 38/105
CDI : BRT I-Max 20
Step Sok belakang : Kitaco
Cakram depan : Kitaco
Knalpot : CLD Monster

Penulis/Foto : Eka/Boyo. Herry Axl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar