Sabtu, 26 Februari 2011

Info Bengkel

Bengkel Komunitas Bengkel Penuh Persaudaraan

 
Selain klub juga pelanggan umum
Kedekatan dan kepercayaanlah yang dijadikan referensi seseorang  memilih bengkel untuk merawat dan memperbaiki motor.  Memilih bengkel ibarat memilih dokter. Petugas dokter atau mekanik mestilah seseorang yang bisa dipercaya. Salah kasih obat efeknya fatal.

Setidaknya ada 4 bengkel yang dikenal memiliki kedekatan dengan komunitas roda dua. Untuk pengguna Yamaha V-ixion misalnya, mereka memilih Affandi Motor Sport (Afmos). Pemilik Kawasaki Ninja 250R di kawasan Bekasi dan sekitarnya biasanya akan datang ke Two Fifty Racing yang beralamat di Jl. Raya Caman, No. 5, Jati Bening, Bekasi. Bengkel K22 bagi pemilik Suzuki Satria F-150 dan Motorcyclinic yang beralamat di Jl. Juanda, Depok.

Pemilik bengkel Two Fifty Racing (TFR),  Stefanus Kenny Disney bilang kalau keberadaan TFR didukung oleh kedekatannya terhadap komunitas Ninja 250 R. “Anggota N250RC sering kesulitan kalau mau seting motor. Kebetulan saya memiliki kemampuan untuk melakukan itu dan tentunya juga sudah didukung ketersediaan peralatan yang baik,” jelasnya.

Bagi anggota Yamaha V-ixion Club dan Forum Yamaha V-ixion, keberadaan Afmos sangat membantu untuk melakukan seting yang tidak mungkin dilakukan di bengkel resmi.

“Terutama soal pengapian, maklum injeksi agak repot untuk diseting ulang pengapian,” jelas Affandi yang dulu bermarkas di Pamor dan sekarang pindah ke Ciledug Raya, No. 58B, Petukangan, Jakarta Selatan.

Pemilik Suzuki Satria F-150 yang tergabung di SSFC dan Jakarta Satria Club, memang sering turing. Mereka bisa melakukan perawatan awal agar kondisi motor siap. “Saya sering diminta untuk melakukan bongkar mesin. Kadang di jalan kalau mereka trouble, juga membantu. Pokoknya bengkel persaudaraan,” jelas Kahfi Wijaya, mekanik K22 yang punya markas di Jl. Lebak Bulus III, No. 48, Jakarta Selatan.

Kedekatan saat menjadi mekanik HTML di AHASS membuat Tisna juragan Motorcyclinic jadi dekat ke komunitas dan klub Honda. “Mandiri dan teman di klub percaya pekerjaan saya,” senang Tisna.

Walau namanya bengkel klub, bengkel tetap menerima pelanggan umum, juga merek dan tipe lain. “Tentu karena dianggap bagus. Pemilik CBR dan Minerva kadang datang ke sini,” jelas Kenny.

“Pemilik motor injeksi dari merek lain juga bisa diseting di bengkel ini. Prinsip kerjanya juga sama saja,” ajak Affandi.

Dicoba!

 
Kenny. Uang kas klub
Kas Klub
Hal lain yang agak berbeda pada bengkel komunitas ini adalah adanya pemberian diskon dan pemasukan untuk kas klub. Seperti di bengkel TFR yang menetapkan Rp 10 ribu sebagai kas klub untuk motor yang ditune-up. 

“Untuk tune-up harganya Rp 80 ribu. Kalau dia anggota, dana yang Rp 10 ribu itu untuk kas klub. Tentunya digunakan untuk kepentingan klub,” cerita Kenny.

Hal yang agak berbeda dilakukan oleh Kahfi. Ia memberikan diskon yang lumayan besar bagi anggota klub yang “berobat” ke bengkelnya. Adalah sebesar 10 persen untuk penggantian spare-parts. “Seluruh komponen dipastikan genuine parts. Ada jaminannya,” jelas pria yang asal nama K22 adalah kontrakan dengan nomor rumah dan RT/RW berawalan angka 2 dan 22 ini. (motorplus-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar