Senin, 23 Mei 2011

Tips Pengereman

Rawat Minyak Rem, Pastikan Bebas Air


Jangan pernah menganggap kalau minyak rem yang ada di master rem bebas dari air. Meski tertutup rapat, tetap saja ada potensi besar air untuk masuk. Terlebih jika curah hujan cukup banyak.

Sebaiknya, lakukan pengecekan atau penggantian jika minyak rem terkontaminasi. Batas toleransi air di master rem hanya sekitar 5%. Jika tidak, kemungkinan besar akan timbul angin palsu.

Ketika mengganti pun, usahakan dalam keadaan steril. Tujuannya untuk mencegah partikel halus ikut terbawa nantinya. (motorplus-online.com)
 
Penulis : Eka | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus

Tips Kelistrikan

Aki Baru Belum Tentu Layak Pakai


 Dicharge sesuai keterangan di bodi aki

Wajib diperhatikan waktu beli  aki baru. Sebab aki baru nggak bisa dijamin kondisinya bisa langsung pasang lantaran juga punya usia pakai. “Buat aki konvesional umurnya 6 bulan dari tahun pembuatan dan aki MF setahun. Lebih dari itu harus dicharge ulang,” kata Hendy Rosadi dari Technical Support Marketing Departement PT Yuasa Battery Indonesia (YBI).

Gampang ngeceknya. Lihat kode produksi di bodi aki. Umumnya terdiri dari 8 digit seperti angka 29050930. Paling penting enam digit angka yang dihitung dari kanan ke kiri. Dua digit pertama menunjukkan tanggal pembuatan, dua digit kedua bulan produksi dan dua digit ketiga tahun produksi.

“Seandainya lebih dari setahun harus dicharge. Sebab sejak keluar dari pabrik, ada masa penurunan kualitas voltage per hari sebesar 0,01% untuk aki MF, sedangkan aki konvensional 0,1%,” kata Hendy yang berkantor di Jl. MH. Thamrin, Tangerang, Banten.

Hitung sendiri seandainya aki konvensional atau MF sudah tersimpan lebih dari setahun. “Harus dipancing dulu biar tegangannya kembali normal. Setelah itu pakai charger khusus buat aki MF. Kalau langsung dicharge pakai charger spesial aki MF tidak bakal bisa,” yakin Handy.

Untuk mengecharge aki baru sudah ada ketentuan yang tercantum di masing-masing aki. Ada voltage tertentu yang wajib dicharge, enggak peduli aki MF atau konvensional. “Sudah ada tercantum di aki 12V. Tapi ada keterangan harus dicharge kalau setelah dites 12,4V. Dicharge supaya tegangannya bisa mempermudah starter. Kalau di atas 12,4V, aki enggak perlu dicharge supaya enggak overcharge,” tegas Handy yang sudah lebih dari 25 tahun bergabung di YBI.  (motorplus-online.com)
 
Penulis : Niko | Teks Editor : Nurfil | Foto : GT

Knowladge Aki

Kupas Tipe Aki, Semua Tetap Pakai Cairan


 Disebut aki kering karena cairan menyerap dan tersimpan di seperator bermaterial khusus
Ngomogin
aki, pasti sering dengar kata aki basah, kering dan gel. Kata-kata itu kerap diucapkan mekanik atau orang awam yang kurang paham soal aki. Terutama arti atau maksud dari tipe aki itu.

Tidak bermaksud meremehkan, tapi sekadar mengingat kembali. Biar nggak salah mending tanya langsung aja ke ahlinya. Apa sih beda aki basah, aki kering atau aki gel yang katanya ada banyak beredar di pasaran?

Sahrudin, Technical Support PT GS Battery, memparkan beda aki basah, kering dan gel. Menurutnya, aki basah (konvensional) adalah aki yang didukung cairan elektrolit, pelat positif dan negatif yang terbungkus separator Polymion terpisah pada aki merek GS, semua dapat dilihat dari luar.

 Aki MF pengisian cairan di luar konstruksi sama dengan aki MF lain
Sedang aki kering atau MF (Maintenance Free), menurut Sahrudin prinsipnya sama saja. Namun aki MF buat motor mengusung teknologi setingkat di atas aki MF mobil, lantaran menggunakan tipe Valve Regulated Lead Acid. Di mana berat jenis cairan elektrolit lebih tinggi juga murni daripada aki basah.

Biar kuat dan tahan, separator aki MF yang pisahkan antara pelat positif dan negatif gunakan separator AGM (Absorbant Glass Mate). Seperator khusus ini dapat menyerap dan menyimpan cairan agar tetap melekat di dalam kwadah aki.

 Aki basah karena cairan dan pelat positif dan negatif berlapis seperator tampak dari luar
“Makanya kalau aki MF dibelah, air aki tak akan terlihat lantaran sudah menyerap di sparator AGM. Itu sebabnya aki tipe MF banyak orang bilang aki kering. Padahal baik aki konvensional atau MF masih pakai cairan elektrolit.”

Begit juga aki tipe MF yang diisi cairan saat perakitan di pabrik atau yang diisi di luar. Ditegaskan Sahrudin pada dasarnya kontruksinya sama. Bedanya hanya pada proses pengisian cairan elektrolit yang wadahnya model terpisah.

Sedangkan aki tipe gel, menurut bapak ramah ini sebetulnya memang ada tapi tidak familiar. Sebab aki tipe ini umum digunakan untuk keperluan peralatan elektronik berteknologi tinggi. Misal di pesawat terbang atau di laboratorium yang butuh aki lebih aman juga ringan.

“Meski betuknya sama seperti aki MF, mungkin harganya bisa jauh lebih mahal. Karena kemampuan separator yang dipakai aki tipe gel harus lebih bagus untuk imbangi kualitas elektrolit yang pastinya lebih bagus juga,” ingatnya.  (motorplus-online.com)
 
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : Boyo

Tips Mesin

Tanda Awam Bocornya kompresi


Orang awam sebetulnya bisa baca kompresi bocor. Indikatornya dapat dirasakan saat motor akan dinyalakan pertama kali. Salah satu tandanya, saat akan dinyalakan pakai engkol (kick starter) kompresi seperti loss alias tidak ada tekanan sama sekali.

Apalagi pakai elektrik starter, enggak mau hidup karena gas bakar bertekanan rendah sulit dipantik api busi. Tentunya hal ini terjadi karena tidak ada kabut bahan bakar yang dimampatkan di ruang bakar.

Ciri lainnya adalah tarikan motor terasa lelet meskipun grip gas sudah dibuka penuh. Bahkan suara mesin terkadang hilang, diselingi bensin lebih cepat boros dan busi lebih cepat mati.

Gampang kan!   (motorplus-online.com)
 
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : AXL

Tips Perawatan Aki

Rawat Aki, Hindari Gembung Dan Sel Rusak


 Aki gembung karena kelebihan arus

Normalnya masa pakai aki itu antara 2-2,5 tahun. Tapi, umur pakai ini bisa jauh berkurang atau malah lebih. Ini semua tergantung perawatan dari pemilik kendaraan terhadap komponen pemasok arus ini. “Jika penggunaannya tepat.  Seperti, level ketinggian aki dijaga, beban arus tidak berlebih. Maka umur maksimal bisa dicapai aki itu,” yakin Sahrudin, Technical Support PT GS Battery.

Berkurangnya air aki merupakan hal yang lumrah. Itu karena setiap kali kendaraan digunakan, terjadi proses pengisian arus listrik dari alternator atau dinamo ke aki. Pada saat itulah, air menguap, sehingga kelamaan pastinya akan berkurang jumlahnya.

“Fungsi air aki jadi pengantar arus listrik yang dipasok oleh alternator ke sel-sel aki. Oleh karena itu, bila sel tidak terendam air, proses pengisian arus listrik tidak akan maksimal,” tambah Suryadi, salah seorang pedagang aki yang beralamat di Jl. Cawang,  Dewi Sartika, Jakarta Timur.


 Sel rusak karena batas air kurang
 Aki  yang tidak layak digunakan ada beberapa ciri fisik. Cirinya antara lain kondisi aki yang menggembung dan kerusakan sel di dalam aki. “Untuk aki yang gembung bisa dilihat secara transparan. Penyebabnya karena kelebihan gas hidrogen bisa karena overcharge atau sering mengkorsletkan aki untuk mengecek arus,” kata Yadi panggilan akrabnya.

Untuk aki yang mengalami kerusakan sel bisa menyebabkan soak. “Sebab, sel ini yang berfungsi untuk menyimpan arus. Jika sel rusak, pengisian yang dilakukan alternator tidak dapat disimpan. Ini yang menyebabkan aki soak. Gejala ini dapat ditemui seperti susah distarter, bunyi klakson lemah, atau nyala lampu sein redup,” tegas Sahrudin yang hobi sepeda.

Perawatan soal aki ini bisa dengan mengecek sambungan kabel pada terminal aki yang kendur. Akibatnya terminal dan kabel aki jadi panas karena gesekan kabel yang mengandung arus listrik. “Ini bahayanya. Dapat menimbulkan percikan api dan ini dapat menyebabkan kebakaran pada kendaraan. Selain itu aki tidak akan terisi dengan baik pada saat kendaraan dalam kondisi hidup,” sebut Yadi.

Perangkat modifikasi  yang dilakukan pemilik motor juga akan menyebabkan aki cepat rusak. “Beban arus aki itu biasanya untuk menyuplai arus sekitar 70 persen dari batas pada aki. Karenanya penambahan variasi seperti lampu dengan watt besar, klakson dengan suara kencang bila tidak diimbangi pasokan arus listrik dari alternator ke aki, maka aki akan cepat rusak,” wanti Sahrudin yang kelahiran Tegal, Jawa Tengah.



 Kerak putih segera dibersihkan dengan air panas
“Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menyesuaikan kemampuan alternator bila melakukan modifikasi yang membutuhkan asupan arus listrik lebih banyak,” pesan Yadi.

Kerusakan aki bisa juga disebabkan pengisian alternator yang sudah kurang baik. “Ini  dapat menyebabkan aki cepat drop atau tekor. Terlebih buat yang banyak memakai variasi elektronik yang diyakini banyak juga memakan arus, kelayakan kerja alternator harus diperhatikan, jika memang tidak sesuai lagi segera ganti dengan yang berdaya lebih besar,” tambah Sahrudin yang berjenggot tipis.

Kerusakan bisa juga karena membiarkan butiran putih oksidasi yang terdapat di kepala atau terminal aki. “Kondisi ini sebenarnya wajar saja terjadi di aki basah. Ini disebabkan penguapan yang berlebihan. Segera bersihkan dengan menyiramkan air panas untuk merontokkan kerak. Karena klau tidak segera dibersihkan, kotoran itu akan menggangu arus listrik,” yakin Sahrudin.  (motorplus-online.com)
 
Penulis : Hend | Teks Editor : Nurfil | Foto : Boyo

Utilitas

Intip Bagian Aki, Kering-Basah Sama Saja


 Komponen di dalam aki basah, hybrid dan kering sama saja

Sudah paham seluk-beluk aki dan bedanya. Biar lengkap dibahas juga bagian penting aki. Apalagi fungsi aki tipe basah (konvensional), hybrid dan kering (maintenance free), sama menyuplai setrum ke komponen kelistrikan motor.

Informasi ini sangat penting agar pemilik motor lebih paham tugas dan fungsi aki, terutama saat melakukan perawatan juga dapat mengetahui kondisi aki yang baik atau sudah rusak. Berikut ini bagian-bagiannya:

1. Kotak aki : Berfungsi sebagai rumah atau wadah dari komponen aki yang terdiri atas cairan aki, pelat positif dan pelat negatif berikut separatornya.

2.Tutup aki: Berada di atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang pengisian air aki ke dalam wadahnya. Sehingga  aki tidak mudah tumpah. Di aki kering tertentu tidak ada komponen ini. Kalaupun ada tidak boleh dibuka.

3. Lubang ventilasi : Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada slangnya. Berfungsi untuk memisahkan gas hydrogen dari asam sulfat serta sebagai saluran penguapan air aki. Sedang tipe MF, gas hydrogen dikondisikan lagi menjadi cairan sehingga tidak dibutuhkan lubang ventilasi.

4. Pelat logam: Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif dibuat dari logam timbel preoksida (PbO2). Sedangkan pelat negatif hanya dibuat dari logam timbel (Pb).

5. Air aki: Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4).

6. Separator: Berada di antara pelat positif dan negatif, separator bertugas untuk memisahkan atau menyekat pelat positif dan negatif agar tidak saling bersinggungan yang dapat menimbulkan short alias hubungan arus pendek.

7. Sel: Adalah ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi cairan aki, pelat positif dan negatif berikut seperatornya.

8. Terminal aki: Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan ujung dari rangkaian pelat-pelat yang nantinya dihubungkan ke beban arus macam lampu dan lainnya. Bagian ini terdiri dari terminal positif dan juga negatif. (motorplus-online.com)
 
 
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : GT

PT Kawasaki Motor Indonesia

Kawasaki ZX-6R Dijual Rp 225 Jutaan, ER-6 Meluncur Akhir Tahun


Kawasaki sangat serius bermain motor gede. Bukan cuma satu, tapi dua moge 600cc dijadwalkan akan meluncur di tahun 2011 ini. Yang pertama adalah Kawasaki ZX-6R dan ER-6.

Seperti berita sebelumnya, moge supersport ZX-6R tetap akan diluncurkan bulan Juli 2011. "Harganya berkisar Rp 225 sampai 230 jutaan," ungkap Freddyanto Basuki, Marketing & Advertising Department Head PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Kawasaki ZX-6R memiliki mesin 4 silinder segaris dengan kapasitas mesin 599 cc. Mesin ini dipersenjatai dengan teknologi DOHC 16 klep dan gearbox 6 percepatan. Sebagai catatan, di Kejurnas Supersport Nasional, motor ini mendominasi dua seri pembuka lewat pembalapnya M.Fadli.

Sedang moge yang kedua adalah Kawasaki ER-6. Mesinnya sama-sama 600cc tapi yang ini hanya punya dua silinder. "Bentuknya lebih condong pada sport turing," jelas Freddy yang ditemui di sela penyerahan OTOMOTIF Award di OTOBURSA Tumplek Blek 2011.

ER-6 punya ciri unik pada konstruksi suspensi belakangnya. Diletakan di samping dalam posisi hampir horisontal, mirip Kawasaki Athlete. Selain itu desainnya yang kompak diyakini tetap cocok untuk jalanan Indonesia.

Kapan pak diluncurkan? "Rencananya sekitar November-Desember. Harganya mungkin Rp 180 jutaan," ungkap pria ramah ini. Bakal makin banyak moge berkeliaran di Jalanan Indonesia nih! (motorplus-online.com)
 
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Foto : Kawasaki

Modifikasi Suzuki Skywave, 2010 (Tangerang)

Suzuki Skywave, Bore Up 206 cc Buat Kerja


Suzuki Skywave milik Hendra dari Poris Paradis, Tangerang ini termasuk extreme. “Meski dipakai untuk kerja, namun kapasitas silinder sudah buncit,” jelas importir lampu sorot dari  LTC Glodok, Kota, Jakarta Barat.

Awalnya hanya bore up menggunakan piston Honda Tiger diameter 63,5 mm merek TKRJ. “Namun dirasa masih kurang enak. Akhirnya coba naik stroke,” buka Zainudin alias Bang Jay dari Eka Jaya Motor (EJM).

Bang Jay menaikkan stroke 10 mm. Namun pengin tampilan luar mesin masih standar. “Agar tidak tambah paking silinder, dibarengi dengan penerapan setang piston yang lebih pendek,” jelas mekanik dari Poris Paradis, Tangerang ini.

Setang piston yang digunakan milik Suzuki Smash. “Namun agar piston tidak metok kepala silinder, kepala piston dicukur sekitar 1 mm,” ucap mekanik asli tanah Melayu Deli, Medan ini.

Di soal pemasangan piston Tiger dipastikan tidak masuk ke setang piston Smash. Solusinya lubang di setang piston dibesarkan. Jadi 15 mm supaya masuk dan pas.


Kini kapasitas silinder bisa dihitung. Dari diameter piston 63,5 mm dibarengi dengan stroke 65,2 mm. Jadinya menghasilkan volume silinder 206,4 cc.

Setelah kapasitas silinder buncit, tinggal suplai gas bakar diperbesar.  Kepala silinder dimodifikasi agar bisa dipasangi klep EE yang diameter klep in 31 mm dan buang 25,5 mm.

Bagi Bang Jay, pasang klep gede pekerjaan mudah. Maklum kini dia spesialis pasang klep gambot untuk balap resmi dan juga liaran atau balap liar.

Suplai gas bakar juga tidak mengandalkan karburator standar. Melainkan sudah diganti dengan yang skep ditarik langsung kabel. Karburator yang dipakai Mikuni kotak 24 mm. “Dibarengi dengan penggunaan pilot-jet 30 dan main-jet 160,” ucap mekanik balap kawakan ini.

Namun akibat bore up dan stroke up itu, dinamo standar tidak bisa dipakai lagi. Solusinya menggunakan merek LHK untuk Mio. Tapi, kudu  dimodifikasi ulang. Karena beda posisi pemasangan. Dampak dari  itu, arah putaran dinamo jadi terbalik. Untuk itu terpakas harus modifikasi posisi kabel.  (motorplus-online.com) 


 DATA MODIFIKASI
Knalpot : Dibobok
Kem : Kawahara
Pen stroke : LHK
Eka Jaya: (021) 557-038-14
 
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : Yudi

Modifikasi Suzuki Satria F150, 2007 (Jakarta)

Suzuki Satria F150, Transexual Bebas Ribet


Ini Suzuki Satria F-150 yang ingin ganti tampilan macam motor batangan alias motor laki atawa motor sport. Modifikasi yang dilakukan Baru Motor Sport (BMS) ini bisa dijadikan acuan. Sebab, banyak ilmu dan trik yang disampaikan bagi yang ingin mencobanya.

Pertama dilakukan tentu ubahan rangka. Frame standar mesti diistirahatkan jika ingin dapat bentuk sport sejati yang ditandai dengan bentuk rangka lengkap dengan deltabox.

Desain rangka seperti itu gampang kok. Tinggal pakai punya Suzuki FXR. Apalagi motor sport berkapasitas silinder 150 cc itu pernah ada meski sudah discontinue alias tidak diproduksi lagi oleh Suzuki Indonesia," kata Ariawan Wijaya, menjelaskan trik yang dilakukannya.

Keuntungan lain pakai rangka Suzuki FXR adalah posisi engine mounting tidak terlalu banyak berbeda untuk mesin Satria F-150. "Dengan begitu, tidak perlu direpotkan lagi dengan membuat dudukan atau pegangan mesin yang baru jika bikin ulang rangka. Demi kenyamanan saat riding, pegangan mesin itu harus paten supaya tidak getar," kata ayah satu anak ini.

Ari mengaku rupanya kurang yakin jika masalah komponen utama seperti pegangan mesin ini  dibuat baru atau dibikin ulang semuanya. Sebab memang jika kurang pas atau posisinya miring dan tidak center dengan rangka juga pengangan kaki-kaki bisa fatal akibatnya.

Hal lain lagi yang menjadi keuntungan dengan penggantian rangka tadi adalah untuk tangki. Tangki bensin punya FXR bisa dimanfaatkan. "Karena pakai tangki yang sama dengan deltabox, sudah aman. Berkurang satu urusan yang kadang juga bisa bikin ribet," tambah pemilik bengkel di Jl. Palmerah Barat, Jakarta Barat ini.

Namun biar tangki standar itu sesuai dengan konsep streetfighter yang diinginkan, beberapa bagian bantuk dimodifiaksi ulang supaya sesuai dengan tema. Kata pria asal Rembang, Jawa Tengah ini, tangki didesain ulang dengan fiberglass kemudian dijadikan semacam kondom. Tapi, kondom tadi sudah dibuat mati dengan tangki asli pada bagian dalamnya.

Sementara buat rangka belakang, baru kemudian Ari membuat ulang dengan menggunakan pipa seamless. "Bentuknya dibuat agak sedikit nungging dan juga lebih pendek dibanding versi aslinya," tambah Ari yang lagi banyak order ini.


Lalu untuk bodi tetap menggunakan fiberglass. Dengan bentuk seperti ini, maka tongkrongan atau gaya yang identitas bebek Hyperunderbone ala Satria F- 150 hilang sudah.

Main Potong Arm

Karena ingin menampilkan sosok motor macho dan gagah, Ari merasa perlu ada pembenahan total untuk urusan kaki-kaki. Limbah moge jelas pilihan paling gampang.Selama ada budget untuk membelinya, tentu bukan masalah.

Hanya saja, pasang swing arm Suzuki GSX 1000 bukan perkara gampang. "Karena, arm moge yang mau dimasukkan ke rangka bebek memang masih dirasa terlalu lebar," beber Ari dari Baru Motor Sport.

Alhasil lengan ayun yang disuruh mengalah. "Kita modifikasi bagian depan atau pegangan ke rangka jadi lebih kecil. Tentu ada maksud dan tujuannya. Yakni, agara arm tadi bisa masuk dan tetap aman. Dengan begitu, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung. Arm jadi enggak bisa dipakai atau terpaksa dipindah ke motor lain," beber modifikator sekaligus owner yang lulusan Australia ini. 
(motorplus-online.com)

Tonton video modifikasi Suzuki Satria F150 Transexual ini di OTONET TV

DATA MODIFIKASI
 Ban depan: Metzeler 120/60-17
Ban belakang: Metzeler 180/55-17
Pelek: Yamaha R6
Upside down: Kawasaki ZX 10
Swing arm: Suzuki GSX 1000
Monosok: Suzuki GSX 1000
Setang: Baros
Tutup tangki: Desmo-work
Knalpot: R9
 
BMS: 0819-1511-3717
 
 
Penulis : Nurfil | Teks Editor : Nurfil | Foto : Boyo

Kawasaki Ninja 250R 2010 (Jakarta)

Kawasaki Ninja 250R, Ducati 250 Nih?


Buat Joey yang punya usaha car body painting, dunia modifikasi motor bukan hal baru. Hampir sepuluh tahun lalu, pria bernama asli Hery Sunandar ini juga pernah berkecimpung di dunia modifikasi roda dua. Jadi soal selera memang sudah terasah.

Lama enggak bertemu motor, rupanya bikin Joey kangen. Rasa kangennya makin menjadi ketika lihat sang adik yang memboyong Kawak Ninja 250R baru ke rumah. Rasa kangen langsung dimuntahkan pada Ninja keluaran 2011 ini.

Sang adik, Boy, pun angkat tangan yang berarti menyerah begitu melihat hasrat si abang. Pemilik bengkel T471R yang ada di Jl. Raya Gandul No. 232, Jakarta Selatan, ini langsung membongkar semua bodi Ninja. Termasuk swing arm.

Ide yang ada di benak Joey model Ducati 1098.  “Ninja kan 250 cc yang di Indonesia tergolong kelas motor premium sayang kalau ubahannya nggak dibikin maksimal,” jelasnya.

Hampir semua ganti pakai punya Ducati. Mulai dari arm, knalpot, spion dan lampu. Kalau ditotal biaya yang dihabiskan buat modifikasi ini hampir setara dengan harga satu Avanza. Wow...


Pilihan arm dari limbah Ducati dirasa paling pas. Enggak perlu ubahan rumit. Walau lebih lebar enggak perlu menggeser posisi gir depan. Karena sudah lurus dan sproket Ninja 250R juga sudah lebar. Jadi tidak ada masalah.

Untuk peranti ciet, Joey percayakan pada Tokico. Lengkap dengan kalipernya yang didukung dengan 4 piston di bagian depan. Hal ini dirasa cukup untuk menghentikan laju, apalagi motor ini hanya dipakai buat di dalam kota. Bahkan lebih sering nongkrong di garasi bengkel bersama kembarannya yang beda warna.

Dua saluran buang yang juga mutasi dari Ducati, dua-duanya bisa bekerja maksimal. Bagian kanan knalpot dengan kode Ducati ZDM-A52 sedangkan bagian kiri Ducati ZDN-B52.

Agar lebih nyaman dipakai riding di dalam kota, Joey memasang stabilizer setang produk Ohlins. Lebih stabil juga untuk trek lurus.


Hampir tidak ada yang tersisa dari Kawak Ninja aslinya. Spidometer dipercayakan pada Koso digital yang punya tampilan futuristik. Soalnya kalo pakai punya Ducati, akan mengalami kendala pada sensornya. Sebab sensor spidometer Ducati ada di bagian mesin. Makanya Joey nyerah.

Spion tidak kalah gaul. Bukan spion aftermarket yang dipasang, melainkan spion bawaan Ducati. "Bentuknya bagus, apalagi ditambah kombinasi lampu, terlihat beda dan juga lebih elegan," ujar ayah satu putra ini. • Tining

SIAPKAN KEMBARAN

Pilihan cat bodi merah ini bukan tanpa alasan. Cat yang dipakai biasa dipakai buat mobil. Maklum Joey juragan T471R car body painting. Cat dipilih yang mengandung fosfor. Sehingga jika berada di tempat gelap bisa seperti menyala.

"Warna khas Ducati merah pas banget jika dipadu merah yang menyala. Jadi glow in the dark," kekeh pria doyan dengan celana 3/4 ini.

Kedoyanan pada cat macam ini terbukti pada satu proyeknya yang sudah disiapkan dengan tema yang sama. Hanya saja warna yang dipilih hijau stabilo. "Saya memang suka warna cerah. Kalau merah, merah stabilo, satu lagi dicat hijau stabilo. Jadi kombinasi unik ," ujar  lelaki yang juga sudah menyiapkan motor modifikasi buat event terbesar otomotif tahun ini.

Otobursa ya, Bro?


 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Pirelli 120/70-17
Ban belakang : Pirelli 180/55-17
Kaliper : Tokico
Pelek : Asahitec
Footstep : Kitaco 
T471R  : 0815-9941260
 
 
Penulis : Tining | Teks Editor : Nurfil | Foto : Adib

Modifikasi Honda Scoopy, 2011 (Solo)

Honda Scoopy, Retro Elegan


Agus Budiyono, juragan jual-beli mobil dan motor Budi Agung Motor asal Palur, Karanganyar-Solo, sodorkan konsep retro elegan pada Honda Scoopy miliknya.

Selain bertabur variasi yang diklaim pilihan, Nyonyo, panggilan Agus Budiyono, piawai memilih aksen striping di bodi Scoopy. Makanya tetap tampak berkesan mewah dan juga elegan.“Maunya enggak asal tampil retro biasa, apalagi tampil ngejreng. Enggak banget,” yakin Nyonyo.

Dan menurutnya, kunci ubahan ada pada aksen striping dinamis berwarna krom bermotif tribal yang diklaim berpadu serasi dengan kelir gelap Scoopy. Apalagi sudah pakai bahan sejenis Oracal, yang bila diamati motifnya enggak ribet.

Sepintas nampak motif kombinasi desain bentuk garis namun dengan ketebalan berbeda dan saling terkait. Presisi  antara bagian kiri dan kanan alias rapi jali. Oh ya, bentuk striping melengkung mengikuti kontur bentuk fender belakang juga hasil olahan stiker sendiri. Makanya memang jadi enggak pasaran.

Sipnya, Nyonyo paham lokasi paling pas untuk pasang striping. Di antaranya tebeng bodi depan kiri kanan dan fender bodi belakang kiri dan kanan. Alhasil nampak berpadu klop dengan beberapa  variasi krom yang ikut diaplikasi. Seperti lis bodi samping dek tengah, sepatbor depan juga topi alias pet headlamp.

Hasilnya, woke kan? (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 100/80-14
Ban belakang : FDR 120/80-14
Pelek depan : Daytona 185x14
Pelek belakang : Daytona 215x14
Cakram depan : TDR
 
 
Penulis : Gombak | Teks Editor : Nurfil | Foto : Gombak

Modifikasi Honda Mega Pro, 2000 (Surabaya)

Honda Mega Pro, Virus Stiker Terkini


Di MOTOR Plus edisi 632 lalu, tema stiker sempat dibahas tentang virus baru yang berkembang di Surabaya, Jawa Timur. Nama populernya stiker metalflake. Sekarang, mari perhatikan kalau hal baru ini diaplikasi pada motor sport, Honda Mega Pro. 

Sekilas sepertinya Mega Pro keluaran  2000 ini terlihat sederhana. Tapi jangan salah sangka dulu. Sebab inilah motor yang mengusung virus atau tren stiker terbaru tadi.

"Stiker metalflake begitu digemari para pecinta modifikasi. Dengan tampilannya yang seperti cat glitter membuat nuansa motor jadi lebih mewah," papar Eric Caprin, punggawa Caprin Racing (CR) di Jl. Gubeng Kertajaya IIIA/4, Surabaya yang mempopulerkan virus baru ini.

Memang di Kota Pahlawan ini penggunaan stiker metalflake lagi digandrungi banyak kalangan. Hal itu karena ada keunikan khusus yang bisa didapat jika stiker ini sudah menempel di bodi.

Walau menimbulkan kilauan seperti biji besi atau glitter, tapi warna yang diberikannya bisa sangat bervariasi. Enggak melulu silver atau warna tembaga.

By the way kenapa namanya stiker metalflake ya? "Hal itu karena jika diamati dengan seksama ada semacam serbuk metal atau logam silver atau serpihan glittter," ungkap Eric menerangkan.

Oh ya, balik lagi ke Mega Pro milik Adi Santoso. Sepertinya Adi juga mempunyai alasan khusus kenapa lebih memilih jurus ini ketimbang stiker biasa atau malah airbrush sekalipun.

"Kalau ikut contezt supaya menarik mesti berubah di setiap event. Sementara kalau pakai airbrush, bakal menghabiskan dana lebih banyak ketimbang cutting. Selain itu juga, kalau bosan tinggal mengganti stiker yang lama dengan tema baru," ucap Ucox sapaan Adi.

Untuk tema stiker Adi mendapat penawaran dari Eric tentang stiker metaflake, "Untungnya pilihan tema yang Eric berikan sepadan dengan saya pribadi yang cenderung lebih memilih motif minuman berenergi, RockStar," sahut Adi.

Serpihan ‘glitter' semakin kentara lantaran Eric tidak memakai satu warna stiker tapi dua warna sekaligus.  "Untuk  Mega Pro ini, sengaja menggabungkan antara stiker metalflake dengan doff.

Karena bodi motor berwarna kuning jika hanya mengandalkan kelir emas untuk logo RockStar jelas kurang terlihat mewah. Tapi saya gabungkan dengan stiker warna hitam doff yang kemudian ditumpuk dengan logo RockStar yang berwarna emas," urai pria berkulit putih ini.

Ini salah satu bukti bahwa Eric dan Adi paham betul apa yang tengah menjadi virus di dunia modifkasi saat ini. RockStar memang saat ini menjadi salah satu brand energy drink yang banyak menempel di berbagai produk otomotif khususnya motor selain Monster Energy. (motorplus-online.com)
 DATA MODIFIKASI
Ban depan: FDR Genzi 70/80x17
Ban belakang: FDR Genzi 80/70x17
Pelek: Ride It
Sok belakang: KTC Racing
Swing arm: Super Track
Knalpot: Nobi
Karburator: RX-King
CR: (031) 5026888
 
 
Penulis : Candra | Teks Editor : Nurfil | Foto : Candra

Modifikasi Yamaha Jupiter-Z, 2010 (Yogyakarta)

Yamaha Jupiter-Z, Imbangi Usaha Dewa


Dulu, joki dengar nama Hendriansyah langsung keder. Kini, ‘Sang Dewa Road Race' yang harus pakai ilmu meringankan tubuh untuk bisa jawara di underbone. Hendri diet agar bobotnya tak membebani Jupiter-Z yang turun di kelas 125 cc. Makanya, sang mekanik, Rusdianto ‘Endut' kudu membuat tunggangan ‘Sang Dewa' bisa imbangi usahanya.

Rusdianto sudah punya patokan untuk bikin Jupiter-Z jaya di Kenjeran. Makanya Hendri bisa runner-up di race 1 dan juara 1 di race 2. "Kuncinya, mengatur power dan torsinya seimbang. Sebab, di Kenjeran, kebesaran power, motor jadi liar," jelas mekanik bengkel Pusaka Racing, Jl. Kebon Raya, Yogyakarta itu.

Jupiter Hendri  perkasa sejak seri I di Sentul. Di Kenjeran, perlu penyesuaian sedikit. Durasi kem tetap 270 derajat. "Hanya waktu buka-tutupnya diubah. Di Kenjeran, kem digeser maju. Biar lebih cepat membuka dan menutupnya," jelas tuner akrab disapa Endut itu.

Lobe Separation Angle kem juga dimodifikasi. Derajatnya jadi 102. Di Sentul pakai 105. "Dengan begitu powernya gak kebesaran, tapi torsinya meningkat," sebut Endut yang mengadopsi kompresi 13,5 : 1 ini.

Geser ke urusan suplai bensin, Endut percaya karburator lawas Keihin PWK28. Meski diakuinya TMR lebih canggih. "Masalahnya, TMR sensitif.  Kotor sedikit berubah. Cuaca ganti, berubah. Nantinya sih pakai TMR. Tapi, sekarang masih enak PWK," akunya.


Empasan power mesin dimuntahkan lewat knalpot yang didesain khusus untuk Kenjeran. Beda dengan yang dipakai di Sentul, produk bikinan HRP itu diameternya dari leher ke ujung lebih kecil. "Sekitar 20 mm di lehernya, dan 50 mm di ujungnya. Model gini powernya lebih pas," aku mekanik kelahiran 1972 yang sudah dikaruniai dua anak itu.

Sentuhan terakhir diserahkan pada Hendri. Karena bobotnya memang lebih enteng, sokbreker diatur lebih empuk. "Sekarang, kalau dihitung, sokbreker menjadi lebih empuk sekitar 10 persen," ungkap Hendri.

Begini setelan motor Dewa! (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
CDI: Vortex
Magnet: YZ125
Koil: YZ125
Sokbreker: YSS
Pelek  : TDR
 
 
Penulis : Aries | Teks Editor : Nurfil | Foto : Aji

Kamis, 19 Mei 2011

Daftar Nama2 Bengkel Motor dan Modifikasi beserta aksesoris

Berikut ini nama2 bengkel motor yg ada di daerah Jabotabek kali2 aja ada yg mo korek2 atau sekedar modif atau pasang accecories di motornya :

Korek Mesin / Performance (Kode M)
AHRS
Bintang Niaga Jaya / Trimentari Niaga (CDI Cibinong)
CHIP's Motor (juga jual CBU Thai)
CAESAR (Bandung) (Page 2)
Dunia Motor
Kodoy Service (Page 2)
Bengkel Laksa
Bengkel Press Jaya Bintang Bersama
PROKOSS Motorsport (Page 2)
Sagis Motor
Sulthan Motor (Page 2)
Wijaya Motor (Page 2)
Bengkel Yudha Yudadi

Custom bike (Kode C)
CAESAR (Bandung) (Page 2)
CUSTOM WORLD
JATAYU/Budi
Kodoy Service (Page 2)
LAKSA Motor / Aming Aliwarga
Makmur Motorsport

Accessories & Riding Gear (Kode A)
AHRS
ASTORIA
Bikers Centre (CBU Moge) (Page 2)
CHIP's Motor
HARAPAN Motor/ Ci Neng
HOTPIPES
Makmur Motorsport
SERIBU DOLOK
Shop N Ride
SONGGENG SPEED

Makmur Autosport (C,A)
Jl. Kebun Jeruk 3 no. 37
Sebelah Bank Lippo
Daerah sekitar Hayam Wuruk

Item-item import yg didistribusikan:
1. Barang-barang POSH - ada sekitar 300 macam lebih
2. Lampu-Lampu BLITZ - ada sekitar 10 macam lebih
3. Kedok lampu, spt - Kedok Sonic, Nova dash, Alien, Raptor
4. Alarm Remote Bahasa Indonesia dan Remote Standard
5. Lampu Stop & Lampu Sen
6. Super CDI utk Supra, Harga 650 rb
7. Radiator atau Air cooling @ 450 rb, untuk motor rubahan
8. Segala macam Hanvat
9. Velg OSAKA 6 batang dan OSAKA Giga Disc, BEST JAPAN quality
(iklannya dpt dilihat di koran Ototrend, penayangan iklan kami 2 minggu sekali)
10. Dan masih banyak lagi.

Barang ASLI barang Thailand dgn kualitas terbaik dan halus.
BOleh dibandingkan dgn tiruannya kualiatasnya, bila tidak yakin.

Bengkel Yudha Yudadi (M)
Spesialis Setting Karburator
Jl. Pondok Kopi Pemancingan No.1
Telp. 021-9196021

Bintang Niaga Jaya (AHASS) / Trimentari Niaga (Spesialis CDI) (M)
Contact Person: Tomy Huang
Telp: 021-8765447
Note: Ini biangnya CDI yang terkenal dengan nama CDI Cibinong (yang sekarang sama bos udah dimarah2in dan harus disebut CDI BRT / Bintang Racing Team). Karena tempat dan nomor teleponnya sama, telepon bakal jawab "bintang", jadi jangan kaget, OK?

Kodoy Service (M, C)
Jl. Gedong Panjang II (Arabika)
Jakarta Barat
081310319369

Racing Part

Dial A Jet VS Power Jet

 
 
Mendukung kebutuhan bensin ke ruang bakar di rpm tinggi, bisa andalkan part tambahan. Yaitu, power jet atau dial a jet. Sistem kerja, keduanya serupa. Menyemburkan bahan bakar ekstra ke venturi. Sehingga mampu mencegah campuran bahan bakar dan udara jadi miskin alias lean.

Tapi, “Power jet cocok di motor 2-tak. Sedang 4-tak, pakai dial a jet. Karena semburannya lebih halus,” terang Arthur Wullur dari Violetta Rumble Team di Jl. Kesehatan Bawah, Bintaro, Jakarta Selatan.  (motorplus-online.com)
 
 
Penulis : Eka | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus

Bolt On

Puli Kawahara, Pakai Laher Bikin Ringan Putaran


 Lengkap berikut Bushing Puli

Terobosan racing part skubek kembali disuguhkan Kawahara Racing. Kali ini lewat peranti disebut high-speed bearing racing pulley. Tidak seperti puli biasa, drive pulley ini sudah mengaplikasi laher di bagian tengah.

Alhasil, pergerakan atau kinerja puli jadi lebih ringan lantaran minim friksi ketika bergesekan dengan as yang terhubung ke kruk as. “Kondisi ini membuat akselerasi atas dan bawah jadi lebih cepat,” ungkap Raymond Liga Siswanto dari Kawahara Racing.

Akselerasi cepat menopang kebutuhan di balap lurus jadi lebih mumpuni. Meski saat ini produk itu baru tersedia buat Yamaha Mio.

Uniknya, komponen ini memiliki dimensi seperti big pulley. Makanya bisa aplikasi roller berdimensi besar macam roller Honda Vario. “Cuma berat roller tetap tergantung kebutuhan mesin ya,” wanti Raymond.

Dilego Rp 400 ribu, part ini bisa didapat di toko Variasi 53, Jl. Cikawao, No. 53, Bandung, Jawa Barat. Telepon. (022) 4239361.  (motorplus-online.com)
 
Penulis : Eka | Teks Editor : Nurfil | Foto : M.David

Touring Part Honda CBR 250R

Boks Bagasi Tambahan, Perangkat Turing Honda CBR 250R


Rasanya Honda memang menciptakan Honda CBR 250R berkonsep sport turing. Pasalnya, Honda di Jepang justru membuat beberapa variasi khusus turing. Bentuknya berupa boks bagasi tambahan.

Totalnya ada tiga item. Yang pertama adalah sebuat tas yang dipasang di jok belakang. Tas ini bisa terpasang dengan mengikatkan beberapa sabuk pengikat ke bawah jok.

Saat hujan, tas dengan berat hanya 5 kilogram ini memiliki parasut sebagai pembungkusnya. Dengan kapasitas 13 liter, Honda berharap keperluan turing selama satu malam bisa dibawa dengan ringkas di dalam tas yang dijual 12.600 Yen atau Rp 1,3 jutaan.


Perangkat lainnya adalah side bag set. Bagasi tambahan yang ini dipasang di sisi kanan dan kiri pada buntut belakang. Honda menjualnya lengkap dengan bracket sehingga memudahkan saat pemasangan.

Uniknya, tas ini memiliki bahan semi keras di bagian luarnya, tapi untuk membuka dan menutup masih menggunakan dua resleting. Bahannya terbuat dari polyester, sedang bagian kerasnya terbuat dari poliuretan.

Tiap sisi boks ini memiliki kapasitas 6 liter, dengan dua boks kanan dan kiri artinya memiliki ruang 12 liter. Di Jepang, boks yang baru akan dirilis akhir bulan ini, dijual 24.600 Yen atau Rp 2,6 jutaan.

Dan yang terakhir adalah back carrier, bentuknya sederhana hanya terbuat dari pipa besi yang sering digunakan oleh bikers lokal. Fungsinya bisa untuk meletakan boks bagasi tambahan atau langsung digunakan untuk membawa barang. Meski sederhana tapi dijual 14.000 Yen atau Rp 1,4 jutaan.

Produsen variasi lokal ada yang berniat bikin produk yang sama? Tentunya dengan harga lebih bersahabat! (motorplus-online.com)
 
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Foto : Honda

Bengkel Spesialis Aki

Doktor Accu, Spesialis Aki Andalkan Layanan Antar


 Utamakan kepuasan pelanggan
Seiring
pesatnya populasi sepeda motor, persaingan penjualan aki terus meningkat. Untuk itu perlu ketekunan dan juga trobosan atau kreativitas baru dalam hala melayani pembeli. Seperti yang dilakukan Alfan Hariyanto yang sejak 1995 sudah menggeluti bisnis jual beli aki.

Nama lapak yang dipilih, juga paling gampang diingat orang. Yakni, Doktor Accu. Unik sekaligus gampang diingat orang. "Layanan buat konsumen juga tetap diutamakan. Konsumen nggak perlu datang ke toko, cukup telepon atau SMS alamat atau posisi dan jenis atau merek aki yang dibutuhkan, karyawan saya siap mengantar tanpa dikenai biaya tambahan," promosi Alfan Hariyanto.

Dengan layanan model antar seperti ini, walau toko nggak buka, konsumen tetap bisa dilayani. "Jaminan barang bagus juga tetap jadi faktor penting," tambah pensiunan karyawan bank.

Tentu bukan tanpa sebab. Karena banyak toko aki yang kurang memerhatikan kualitas barang. "Seperti menjual aki palsu. Maklum aki yang laris banyak juga dipalsukan," lanjut distributor resmi penjualan aki GS ini.

Walaupun sebagai distributor salah satu merek aki, Alfan tetap melayani kebutuhan terhadap merek aki lain. "Bahkan aki yang di toko lain jarang ada, saya bisa menyediakan. Seperti aki buat Suzuki Thunder, Bajaj atau motor China," yakin pria 56 tahun ini. Siap!  (motorplus-online.com)
 
Penulis : Tining | Teks Editor : Nurfil | Foto : Tining

Bolt On

Pelek Lokal Rasa Pabrikan


 Alas laher berbahan CNC mirip produk luar

Modifikasi ringan yang paling gampang dilakukan adalah mengganti pelek. Kebetulan, ada produk lokal yang kekuatannya diklaim sudah teruji dan terbukti. 

"Sudah saya uji. Kekuatannya setara dengan pelek Enkei keluaran pabrikan," yakin Cong Muk Phin juragan Surya Motor di Petos 6 No. 1, Puri Beta, Ciledug, Tangerang.

Pelek yang dilego Rp 1,5 juta ini memiliki rumah laher berbahan CNC seperti yang dimiliki produk luar. Urusan standardisasi, Chemco sudah mengantongi lisensi dari Jepang. Makanya kualitasnya tidak diragukan.

Pilihan ukuran, ada pelek depan 275-17 dan belakang 350-17. Tersedia dalam dua warna, hitam doff dan putih. Saat ini baru tersedia untuk Honda Tiger Revo dan Yamaha V-Ixion. Buat yang suka produk ini, silakan ngobrol  langsung Koh Acong yang bisa dikontek di nomor  (021) 731-2527. 

Yuk, maree..  (motorplus-online.com)
 
Penulis : Tining | Teks Editor : Nurfil | Foto : Yudi

INFO OTOMOTIF


Racing Part

Radiator Gambot Kawasaki Ninja 250R, Dingin Dan Bergaransi


 Pemasangan Mengikuti Dudukan Standar

Buat pemilik Kawasaki Ninja 250R yang ingin mesinnya lebih dingin, bisa coba produk baru ini. Sebuah radiator yang diklaim pembuatnya lebih dingin dibanding pakai radiator standar. Oh, ya?    

Hal itu karena volume cairan yang bisa ditampung lebih banyak dibanding bawaan pabrik. "Kalau standar hanya 400 ml, maka produk variasi ini bisa sampai 600 ml," kata Angga Kurniawan dari Anjany Racing yang menghadirkan produk ini.

Secara ukuran pastinya juga sedikit lebih besar dibanding versi asli. "Tapi, untuk memasangnya gampang kok, tidak ada bagian yang dirusak karena sudah mengikuti pegangan aslinya," tambah ayah satu anak ini.

Radiator diberi nama Anjany Racing ini dijual Rp 2 juta dengan garansi sampai 3 tahun. Jika berminat bisa datang langsung ke Jl. Arteri Kelapa Dua, No. 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telepon ke (021) 53679239.  (motorplus-online.com)
 
Penulis : Nurfil | Teks Editor : Nurfil | Foto : Yudi

Bolt On

Adaptor Gir Belakang Honda Tiger, Spesialis Buat Roda Lebar


 Bisa untuk ban lebar sampa 160 mm

Pemilik Honda Tiger, banyak yang sudah pasang roda lebar.  Maksudnya agar tampilan jadi lebih kekar dan juga stabil. Namun masalahnya lengan ayun kurang lebar dan rantai akan menggesek roda. Dipastikan tidak bisa jalan normal dan ban bisa tergerus abis.

Solusinya, selain ganti swing arm lebar, posisi gir depan-belakang juga harus digeser ke luar. Yaitu ke samping sebelah kiri. Tentu agar rantai tidak bersentuhan dengan ban.

Itu yang membuat toko variasi Inti Jaya Motor menyediakan spacer atau adaptor gir belakang agar posisi gir dan rantai  lebih keluar.

Sehingga bisa pasang pelek lebar 3,5 sampai 4 inci.  “Ukuran ban yang bisa masuk sampai lebar 160 mm,” jelas Edy Winata, bos Inti Jaya Motor di Jl. Kebon Jeruk V, No. 260A, Kota, Jakarta Barat.

Toko ini juga menyediakan pelek dan ban lebar, serta swing arm lebar. Pokoknya yang serbalebar. Bagi yang mau tanya soal lebar, silakan calling langsung (021) 6012360.   
 
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : Adib

Bengkel Spesialis Rantai

Awiwiw Custom Shop, Spesialis Rantai Meteran


 Yanti. Banyak mekanik balap datang ke sini

Modifikator bodi  dengan rake centang  yang doyan manjangin sasis rata-rata pastinya perlu pasokan rantai yang lebih panjang dari aslinya.”Makanya gue suka beli rantai meteran, lebih irit dan efisien,” jelas Eko Yulianto dari Awiwiw Custom Shop.

Lelaku yang hampir mirip tentunya dilakukan builder lain. ”Nggak harus modifikator kok. Rantai meteran dijual per 3 meter, merek DID Jepang. Bisa untuk bebek ukuran 428  semisal Supra X dan sejenisnya atau 520 untuk motor sekelas Tiger,” jelas Yanti yang bukan mantannya Anang ini.

Bicara harga, Talimas lumayan fleksibel. Untuk ukuran 520, harga awal mereka membuka di angka Rp 381 ribu per-3 meter. Ditawar-tawar, mentok di Rp 349 ribu. Sedang rantai 428 yang semula dibuka dengan harga Rp 234 ribu, turun jadi Rp 214 ribu.”Rantai itu bisa dipakai untuk 2 unit motor. Nah agar lebih hemat banyak biker membeli di sini,” jelas Yanti lagi.

Toko ini sebenarnya bukan diperuntukan kalangan motoris.”Di sini banyak dijual rantai untuk keperluan industri. Jika Anda tahu persamaannya dengan rantai motor, ya tinggal pesan. Rantai superbesar juga ada termasuk gir berbagai ukuran.  Mekanik balap sering juga membeli rantai atau gir di sini,” sebut  Yanti .

Tuh, kalau hitung-hitungan beli di sini lebih irit, kenapa nggak? (motorplus-online.com)

Talimas, Komplek Glodok Jaya, Blok D, No. 7, Jakarta Barat
 Telepon: (021) 6596100. 6299185. Email:talimas@gmail.com
 
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Adib